Jangan sampai karena beda pilihan, poin-poin yang penting tadi justru tidak hadir dalam kehidupan kita.
Jakarta (ANTARA) - Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengapresiasi Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo yang telah membentuk tim Nusantara Cooling System (NCS) Polri yang bertugas menjadi pendingin suasana menjelang Pemilu 2024.
"Kepada Kapolri, kami mengucapkan terima kasih atas tim yang baik yang disusun ini," kata UAH dalam keterangan tertulis Humas Operasi NCS Polri yang disiarkan di Jakarta, Rabu dini hari.
UAH menyampaikan hal itu ketika menerima kedatangan Kasops NCS Polri Irjen Pol. Asep Edi Suheri berserta rombongan dalam rangka silaturahmi meminta dukungan ulama dalam mewujudkan pemilu damai, aman, dan kondusif.
Polri melaksanakan Operasi NCS sebagai patroli dialogis yang berlangsung selama 4 bulan pada tahun 2023 dan 12 bulan pada tahun 2024. Adapun tujuannya minimalkan isu-isu provokatif dengan cara mengedepankan langkah preventif dan preemtif.
Dalam pertemuan tersebut, UAH mengatakan bahwa tugas Polri untuk mewujudkan kedamaian sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 pada Pasal 2, yaitu mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat yang sangat beririsan dengan peran ulama.
"Alhamdulillah, ini beririsan dengan tugas ulama dan juga secara doktrin yang paling standar adalah memberikan kedamaian ketenteraman dan keteguhan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," katanya.
Baca juga: NCS Polri gandeng UAS ajak masyarakat wujudkan pemilu damai
Baca juga: Gus Yahya: Strategi Polri berhasil jaga ketenteraman jelang pemilu
UAH menyambut baik kedatangan Polri menggandeng ulama dan tokoh lintas agama untuk mewujudkan pemilu yang aman dan damai. Hal ini sebagai bentuk keseriusan Polri dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan yang diamanatkan undang-undang.
Ia mengimbau seluruh lapisan masyarakat Indonesia di mana pun berada untuk bersama mewujudkan persatuan, ketenteraman, kedamaian khususnya dalam konteks menyongsong pemilu, baik itu pilpres maupun pileg, pada tanggal 14 Februari 2024.
UAH menekankan, "Apa yang dirumuskan oleh founding father yaitu Pancasila sebagai asas negara sudah final."
Menurut dia, yang terpenting itu negara tetap kokoh dan dasar persatuan rasa cinta kedamaian dan ketenteraman.
"Jangan sampai karena beda pilihan, poin-poin yang penting tadi justru tidak hadir dalam kehidupan kita," ujar UAH.
UAH juga mengajak seluruh lapisan masyarakat menjunjung tinggi asas kedamaian dan kebaikan sehingga Indonesia dapat maju.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024