Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Bencana tanah longsor dan pergerakan tanah melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Selasa ini yang dipicu oleh hujan deras yang turun hampir sepanjang hari.

"Meskipun tidak ada korban jiwa maupun luka, namun dampak dari bencana tersebut selain merusak rumah juga sempat memutus akses jalan, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan bermotor," kata Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria di Sukabumi, Selasa.

Informasi yang dihimpun dari BPBD setempat bencana tanah longsor terjadi di Kampung Cigadog, RT 01 dan 05, RW 06, Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara yang mengakibatkan jalan kabupaten setelah Jembatan Cimandiri terbawa longsor, sehingga bahu jalan lebih dari 50 cm terbawa longsor.

Tidak jauh dari lokasi tersebut tepatnya di Kampung Babakancigadog RT 01/06, longsor mengancam satu unit rumah warga yang dihuni satu kepala keluarga atau lima jiwa. Seluruh lokasi yang terdampak bencana tanah longsor sudah mendapatkan penanganan.

Baca juga: PVMBG: Waspada bencana tanah bergerak saat musim hujan

Baca juga: Bencana tanah bergerak di Tegalkaso Sukabumi merusak sejumlah rumah

Kemudian bencana pergerakan tanah di Kampung Pasirbitung, RT 01/01, Desa Sukajaya, Kecamatan Pabuaran mengakibatkan jalan Kabupaten Sukabumi yang menghubungkan Pabuaran-Bojong menuju Desa sukajaya mengalami anjlok sekitar 30 cm dengan panjang 30 meter dan lebar 6 meter.

Bencana pergerakan tanah di daerah ini juga pernah terjadi pada 2016 lalu, di mana tanah retak dan amblas hingga ke permukiman warga yang jaraknya sekitar 200 meter dan mengancam kurang lebih 40 rumah.

Selanjutnya longsor tebing di Kampung Halimun, Desa Sirnajaya, Kecamatan Warungkiara mengakibatkan saluran irigasi tertutup longsoran dan dampaknya air dari saluran irigasi itu meluap ke jalan.

Tidak jauh dari lokasi, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Warungkiara menemukan sejumlah titik longsor kecil di sepanjang jalan Kabupaten Sukabumi tepatnya di Tanjakan Sidaweng, Kampung Lio.

Satu rumah di Kampung Cibuhung, RT 01/02, Desa Mangunjaya, Kecamatan Bantargadung, rusak berat akibat tertimbun longsor, namun tidak ada korban jiwa maupun luka pada kejadian ini. Hanya saja, tanah yang longsor menutupi ruas jalan Kabupaten Sukabumi dengan panjang sekitar 60 meter.

Longsor tebing setinggi 5 meter dengan panjang 10 meter yang terjadi di Kampung Cicareuh, RT 05/02, Desa Tamansari, Kecamatan Cikidang mengakibatkan empat rumah terdampak.

Bahkan, akibat kejadian itu dua kepala keluarga dengan jumlah jiwa lima orang harus mengungsi karena kondisi rumahnya yang rusak dan sudah tidak layak huni. Tidak hanya itu, longsor juga menutup akses jalan warga sehingga tidak bisa dilalui kendaraan untuk nilai kerugian masih dalam pendataan.

Terakhir, tembok penahan tanah (TPT) setinggi 4 meter dengan panjang 6 meter di Kampung Pancalikan, RT 03/015, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak longsor. Akibat bencana tersebut sebanyak tiga unit rumah yang dihuni lima kepala keluarga atau 20 jiwa terancam.

Sandra mengatakan untuk lokasi yang terdampak bencana sudah mendapatkan penanganan, selain itu bantuan darurat pun mulai diserahkan kepada para penyintas bencana.*

Baca juga: Relokasi 16 KK korban tanah gerak di Tulungagung terkendala perizinan

Baca juga: Warga korban pergerakan tanah di Lebak rela robohkan rumah

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024