Pemkab Aceh Barat gencarkan razia cegah siswa membolos

upaya meningkatkan kesadaran bagi siswa agar lebih giat belajar

Meulaboh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menggencarkan razia terhadap para siswa yang berada di luar sekolah, sebagai upaya menertibkan siswa yang membolos saat jam belajar berlangsung.

“Razia ini kita lakukan sebagai upaya meningkatkan kesadaran bagi siswa agar lebih giat belajar,” kata Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Dinas Satpol PP WH Kabupaten Aceh Barat, Arsil kepada ANTARA di Meulaboh, Selasa.

Dalam razia yang dilancarkan tersebut, personel Satpol PP Kabupaten Aceh Barat turut mengamankan belasan siswa terdiri dari siswa SMA dan SMK di sebuah rumah kos, di kawasan Desa Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan, Meulaboh.

“Belasan siswa yang membolos ini kami amankan setelah mendapatkan laporan dari masyarakat,” kata Arsil menambahkan.

Ada pun belasan siswa yang diamankan ke kantor dinas tersebut masing-masing tercatat sebagai siswa SMA Negeri 2 Meulaboh, dan SMK Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.

Arsil menjelaskan, dari tangan para siswa pihaknya juga menemukan delapan telepon pintar, beberapa bungkus rokok serta sejumlah rokok elektronik (vape).

Berdasarkan pengakuan para siswa kepada petugas, para siswa mengaku mereka selama ini telah sering membolos dan sengaja tidak masuk ke sekolah setelah berangkat dari rumah.

Arsil mengakui tindakan para siswa yang sengaja membolos dan berkumpul di rumah kos tersebut sangat meresahkan masyarakat.

Pihaknya juga turut memberikan sanksi edukasi kepada belasan siswa, dengan harapan agar tindakan serupa tidak lagi diulangi di kemudian hari.

“Mereka juga membuat surat pernyataan dan berjanji tidak lagi mengulangi perbuatannya,” kata Arsil menambahkan.

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat kemudian menyerahkan belasan siswa tersebut kepada masing-masing orangtua, dengan harapan aksi membolos ke depan tidak lagi dilakukan.

Arsil menjelaskan, penyerahan belasan siswa kepada orang tua masing-masing, karena tindakan siswa yang membolos tersebut merupakan tanggung jawab pribadi, karena para siswa sengaja tidak masuk sekolah setelah berangkat dari rumah.