"Kami harus bermain dengan hati dan energi, dan memberikan yang terbaik yang kami bisa dengan satu (imbang) atau tiga (menang) poin. Jepang adalah tim dengan pemain bagus, kami harus mencoba yang terbaik," kata bek timnas Sandy Walsh di Doha, Qatar, Selasa.
Sebelumnya, Indonesia baru mengantongi satu kemenangan dari dua pertandingan yang sudah dimainkan. Pada match day 1 melawan Irak, Indonesia mencetak hasil minor dengan skor akhir 1-3 dari tim berjuluk Singa Mesopotamia tersebut.
Gol semata wayang Indonesia itu dicatatkan oleh gelandang Marselino Ferdinan.
Namun ketika menghadapi Vietnam pada match day 2, skuad asuhan pelatih Shin Tae-yong tersebut merebut kemenangan dengan marjin tipis 1-0 berkat hadiah penalti yang dieksekusi apik oleh Asnawi Mangkualam.
Peluang Indonesia untuk lolos dari fase grup juga masih terbuka, meski harus menunggu sejumlah hasil pertandingan dan perolehan poin tim di grup lain.
Sandy menganggap hal tersebut bukan menjadi fokus utamanya. Bagi pemain klub KV Mechelen (Belgia) itu, yang terpenting adalah menjaga mental bertanding ketika bertemu Jepang.
"Kami punya sosial media, jadi kami tahu apa yang terjadi. Kami tahu posisi grup, kami tahu ada kemungkinan (lolos) tanpa bertanding. Tapi fokus kami adalah persiapan lawan Jepang, karena ini adalah pertandingan yang sulit untuk meraih hasil bagus," ungkapnya.
Baca juga: Kemenangan atas Vietnam naikkan mental timnas untuk lawan Jepang
Saat ditemui sebelum berlatih di Lapangan Al Egla 2, Doha, Sandy juga menceritakan soal kesiapan tim untuk pertandingan besok.
Ia mengatakan bahwa level permainan yang muncul saat bertemu Vietnam akan dipertahankan, namun ia mengisyaratkan akan ada penyesuaian untuk mengimbangi The Samurai Blue.
"Kami sudah melakukan persiapan, kami punya fokus yang baik saat melawan Vietnam. Besok melawan Jepang yang tak kalah bagus, tentu kami akan lebih fokus," pungkas Sandy.
Baca juga: Jepang bertekad tutup babak grup Piala Asia 2023 dengan kemenangan
Baca juga: Shin Tae-yong tetap gempur Jepang meski lolos grup sebelum bertanding
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024