Pemudi Papua yang berasal dari berbagai kalangan baik itu akademisi, penggiat HAM hingga jurnalis mengajak para pemilih pemula menggunakan hak suaranya pada pesta demokrasi yang akan digelar 14 Februari 2024.
Akademisi Papua dari Universitas Ottow Geisler Jayapura Jeni Karay di Jayapura, Selasa, mengajak pemilih pemula untuk menggunakan hak suara karena generasi milenial menentukan nasib bangsa ini lima tahun ke depan.
"Kini saatnya generasi muda mengambil peran sehingga jangan golput karena tidak akan membuat Papua semakin lebih baik," kata Jeni yang merupakan Dosen Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Sistem Informasi Universitas Ottow Geisler Jayapura.
Menurut Jeni, ketika generasi muda berpartisipasi dalam pesta demokrasi harus memahami ide yang bisa mendukung suara bersama apalagi jika berbicara tentang perempuan, disabilitas misalnya ataupun hal-hal yang masuk dalam isu-isu inklusi.
Baca juga: Di hadapan pemilih pemula, Dirjen HAM tekankan hak pilih adalah HAM
Baca juga: KPU Jakbar sebut beberapa poin penting bagi pemilih pemula
Baca juga: Di hadapan pemilih pemula, Dirjen HAM tekankan hak pilih adalah HAM
Baca juga: KPU Jakbar sebut beberapa poin penting bagi pemilih pemula
"Karena mau Papua seperti apa, generasi mudalah yang menentukan bukan orang lain,” ujarnya.
Senada dengan Jeni Karay, Koordinator Advokasi Sekretariat Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (SKPKC) Fransiskan Papua Yuliana Langowuyo mengatakan pemilih pemula harus mencari informasi tentang calon-calon yang akan dipilihnya sehingga tidak asal memilih karena ikut-ikutan.
“Sebagai generasi muda harus bergerak aktif, khususnya dalam mempertanyakan visi misi dari calon-calon yang dipilih supaya ke depan bertanggungjawab mempunyai fungsi kontrol kepada orang yang dipilihnya,” kata Yuliana yang juga merupakan penggiat HAM di Tanah Papua.
Dia menjelaskan jika orang yang dipilih tidak melakukan tugasnya atau memenuhi janji-janji kampanye maka generasi inilah yang harus bergerak aktif untuk menuntut.
“Karena generasi muda ini sudah mempunyai pilar untuk mendorong perubahan dan kebijakan yang berpihak kepada orang asli Papua,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Papua Hendrina Dian Kandipi.
"Setiap anak muda, di setiap level dan kalangan harus dapat menggunakan hak suaranya secara bijak sehingga pesta demokrasi dapat tercapai dengan baik," kata jurnalis perempuan Papua yang akrab disapa Dian Kandipi.
Ketiganya menjadi narasumber dalam sebuah dialog interaktif "Dari Papua untuk Indonesia" yang digelar Radio Republik Indonesia (RRI) di Jayapura bertema "Pemilu dan Suara Inklusi" pada Selasa (23/1).*
Baca juga: Manggarai Barat "jemput bola" rekam e-KTP pemilih pemula di sekolah
Baca juga: Disdukcapil Bogor target 136.258 pemilih pemula buat KTP jelang Pemilu
Baca juga: Manggarai Barat "jemput bola" rekam e-KTP pemilih pemula di sekolah
Baca juga: Disdukcapil Bogor target 136.258 pemilih pemula buat KTP jelang Pemilu
Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024