Petugas juga menurunkan lukisan mengenai kepala gereja Ortodoks yang tubuhnya penuh rajah dan dua lukisan olok-olok lucu lain tentang dua anggota legislatif yang mendukung larangan propaganda bagi kaum homo.
Lukisan pertama menggambarkan Presiden Vladimir Putin sedang menyisir rambut PM Dmitry Medvedev, laman BBC.News mengabarkan.
Seniman pelukisnya, Konstantin Altunin sudah meninggalkan Rusia untuk mencari suaka ke Prancis, menurut direktur Museum Penguasa di St. Petersburg.
Polisi mengatakan bahwa empat lukisan tersebut disita karena melanggar hukum --tidak dijelaskan secara tepat.
Pemilik galeri, Aleksander Donskoi mengaku tidak menerima surat perintah resmi penyitaan lukisan yang menjadi bagian dari pameran karya Altunin bertajuk "Penguasa".
Direktur galeri, Tatiana Titova mengatakan, Altunin melarikan diri sehubungan dengan penyitaan lukisan-lukisannya.
Salah satu lukisan memperlihatkan Presiden Putin mengenakan gaun malam, berdiri di samping PM Medvedev untuk menghaluskan rambutnya, sementara sang PM digambarkan bertubuh peremuan dalam pakaian dalam perempuan.
Lukisan lain adalah tentang anggota dewan legislatif St. Petersburg Vitaly Milonov- salah seorang arsitek Undang-Undang anti Homo dengan latar belakang warna pelangi--lambang homo.
Lukisan keempat disita dari galeri-museum "Penguasa", menggambarkan kepala gereja Ortodoks Rusia dengan tubuh penuh gambar rajah.
St.Petersburg --pekan depan akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak G20, merupakan salah satu kota pertama di Rusia yang memperkenalkan peraturan melarang propaganda homoseksual.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013