Washington (ANTARA News) - Presiden AS Barack Obama, Rabu (28/8), mengatakan ia belum mengambil keputusan mengenai cara menanggapi penggunaan senjata kimia dalam konflik dalam negeri Suriah.
"Saya belum membuat keputusan," kata Presiden AS tersebut di dalam wawancara dengan "PBS News Hour" di Gedung Putih. Ia kembali menyatakan ia sedang mempertimbangkan beberapa pilihan setelah senjata kimia digunakan di pinggiran Ibu Kota Suriah, Damaskus, pada 21 Agustus, sehingga dilaporkan menewaskan 1.300 orang.
"Kami telah menyimpulkan Pemerintah Suriah `pada kenyataannya` melakukan ini, dan jika itu benar, maka perlu ada konsekuensi internasional," kata dia sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.
Pada hari yang sama, Perdana Menteri Suriah Wael Al-Halqi mengatakan Suriah akan membuat terkejut "para agresor" jika aksi militer pimpinan AS dilancarkan. Ia menekankan ancaman kolonial Barat takkan mengintimidasi Pemerintah Suriah, demikian laporan TV negara.
"Kami akan mengejutkan para agresor dengan kemenangan sebagaimana kami lakukan dalam perang Oktober 1973," kata Al-Halqi pada Rabu.
Ia menuduh negara Barat merancang skenario palsu bagi campur tangan militer di Suriah.
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013