Surabaya (ANTARA News) - Pengusaha wartel harus inovatif dalam memberi layanan kepada pengguna jasa agar serbuan layanan telepon seluler baik GSM maupun CDMA tidak semakin menambah penurunan penghasilan mereka. "Pengusaha wartel hendaknya bisa mengikuti kegemaran masyarakat secara umum, seperti menyediakan jasa pengiriman pesan singkat (SMS)," kata staf ahli pada Dirjen Aplikasi Telematika Kementrian Informasi dan Komunikasi, Isa Iskandar, pada Lokakarya Wartel-Warnet Dalam Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Digital", di Surabaya, Rabu. Menurut dia, untuk tetap bisa merebut pangsa pasar, pengusaha wartel harus bisa menjual berbagai teknologi telekomunikasi terbaru, sehingga tidak hanya terbatas kepada layanan normatif wartel. Berdasarkan data, pada 2004 jumlah wartel di Indonesia sekitar 32.795 unit, sedangkan jumlah penduduk Indonesia pada saat itu sebanyak 257.1761.49 jiwa. Perbandingan kedua jumlah itu menunjukkan bahwa kondisi pelayanan telepon melalui wartel baru mencapai 1,29 pengguna per 1.000 penduduk. Artinya, peluang pasar bisnis wartel masih terbuka luas karena masih adanya penduduk yang belum terlayani dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), jelasnya. Isa mengatakan, selain wartel, potensi bisnis warnet memiliki peluang yang besar jika dilihat dari populasi pertumbuhan penggunanya. Warnet juga meningkatkan laju lalu lintas data. Berdasarkan data, pada 2004 terdapat 1,36 Personal computer (PC) per 100 penduduk di Indonesia. Jumlah tersebut sangat rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Malaysia pada 2004 memiliki 19,70 PC per 100 penduduk, sedangkan Singapura sekitar 76,11 PC per 100 penduduk. Dengan demikian, jika di prosentasekan, pengguna internet di Indonesia pada tahun itu sekitar 6,52 pengguna per 100 penduduk. Jumlah tersebut masih jauh jika dibandingkan dengan Malaysia yang sudah 39,71 pengguna internet per 100 penduduk. Sementara itu, akses internet di Indonesia juga masih sangat rendah bila dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Secara keseluruhan pengguna internet di Indonesia 2004 berjumlah sekitar 11.226.143 pengguna. Sedangkan jumlah pelanggan sekitar 1.087.428 pelanggan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006