Pada beberapa indikator seperti amplitudo tremor, gemva vulkanik dalam dan dangkal, serta gempa embusan terus berkurang pada satu bulan terakhir ini,"
Manado (ANTARA News) - Aktivitas vulkanik Gunung Lokon, di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara, menurun pascaletusan pada 22 Juli lalu.
"Pada beberapa indikator seperti amplitudo tremor, gemva vulkanik dalam dan dangkal, serta gempa embusan terus berkurang pada satu bulan terakhir ini," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung di Kakaskasen, Farid Ruskanda Bina, di Tomohon, Rabu.
Dia mengatakan, saat ini frekwensi gempa vulkanik terekam hanya satu sampai dua kali, amplitudo tremor 0,5--10 milimeter, sementara gempa embusan kadang-kadang tidak terekam lagi.
"Kondisi ini cukup berbeda dengan aktivitas vulkanik pada beberapa bulan lalu yang masih tergolong tinggi. Mudah-mudahan saja akan semakin menurun," kata dia.
Apabila sepanjang September tidak terjadi peningkatan aktivitas, pada Oktober statusnya berpeluang diturunkan dari siaga level III menjadi waspada level II.
Namun menurut dia, hingga saat ini statusnya masih siaga dengan radius bahaya sekitar 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan, dan radius bahaya yang telah direkomendasikan tersebut harus dipatuhi dengan tidak melakukan aktivitas di dalamnya.
"Hingga kini kami masih melakukan evaluasi dan melaporkan perkembangan aktivitas vulkanik setiap enam jam ke PVMBG Bandung. Namun yang paling penting adalah tetap siaga," harapnya.
(KR-KAP/M031)
Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013