Timses belum saya bentuk."

Jakarta (ANTARA News) - Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo merasa tak diistimewakan dalam keikutsertaannya untuk konvensi calon presiden Partai Demokrat, meski dirinya adik kandung Ibu Negara Ani Yudhoyono.

"Ini tadi ditanyakan dalam dialog dengan komite. Tidak ada yang menekan perasaan saya. Justru saya mengatakan hubungan dengan presiden itu adik ipar, sejak kakak saya menikah dengan Yudhoyono. Kebetulan sekarang jadi presiden," jelas Pramono, usai menemui komite konvensi di Wisma Kodel, Kuningan, Jakarta, Rabu.

Ia mengaku, dirinya tidak mendapatkan perlakuan khusus, meski dirinya adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Semua peserta diperlakukan sama. Dengan ikut konvensi, semua menjadi berpeluang. Tidak asal menunjuk, tetapi dipilih rakyat. Saya diberi ruang berkompetisi, tidak ada di istimewakan," ujar anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu.

Pramono mengemukakan, hingga hari ini belum membentuk tim sukses (timses) untuk kemenangan dirinya di konvensi.

"Timses belum saya bentuk. Ada perasaan jangan-jangan membentuk timses malah nggak dipanggil," ucapnya.

Menurut dia, seluruh peserta konvensi Partai Demokrat merupakan lawan yang tangguh, sehingga dirinya telah menyiapkan diri sebaik-baiknya agar keluar sebagai pemenang.

"Semua lawan saya anggap tangguh. Kami ikut konvensi dengan tujuan saling memperkuat," ujarnya.

Proses wawancara konvensi calon presiden Partai Demokrat terus berlanjut. Pada Rabu ini, Komite Konvensi Partai Demokrat akan mengundang enam tokoh calon peserta konvensi mulai pukul 10.00 WIB.

Para calon peserta yang akan melaksanalan sesi pra-konvensi adalah Gita Irawan Wiryawan, Pramono Edhie Wibowo, Sinyo Harry Sarundajang, Ali Masykur Musa, Marzuki Alie dan Dahlan Iskan.

Komite konvensi sejauh ini baru menerima kehadiran Gita Irawan Wiryawan, Pramono Edhie Wibowo dan Sinyo Harry Sarundajan. Ali Masykur Musa, Marzuki Alie dan Dahlan Iskan belum datang.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013