ini terkait dengan keselamatan warga sekitar

Jakarta (ANTARA) - Anggota DPRD DKI August Hamonangan mendesak Pemerintah Provinsi DKI untuk meninjau kembali izin Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Prof Dr Soepomo, Tebet Barat, Jakarta Selatan kerena temboknya roboh sehingga menyebabkan tiga orang tewas, Minggu (21/1).

"Nantinya izin usahanya perlu dipertimbangkan kembali dengan merujuk hasil laboratorium dari investigasi kepolisian serta dari rekomendasi warga setempat," kata August kepada wartawan di Jakarta, Senin.

Dia menegaskan tidak akan segan untuk meminta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI untuk meninjau kembali izin usaha dari SPBU tersebut.

Terlebih, menurut informasi yang diterimanya, warga sudah kerap mengingatkan SPBU bahwa tembok yang runtuh tersebut sudah terlihat miring dan banyak retakan.

Namun sayangnya pihak SPBU terkesan acuh.

Baca juga: Tembok SPBU di Tebet roboh tewaskan tiga orang

"Apalagi ini terkait dengan keselamatan warga sekitar," tegasnya.

Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta itu turut menyatakan turut berduka cita kepada korban jiwa atas musibah tersebut

“Saya mengucapkan duka cita yang mendalam atas ketiga korban yang meninggal dunia, juga kepada korban yang mengalami luka, semoga diberikan kesembuhan," ucapnya.

August memastikan bahwa dirinya akan ikut mengawal pengusutan kasus ini sampai tuntas dan pihak berwenang perlu mengambil tindakan tegas kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kejadian ini.

Tembok sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Prof Dr Soepomo, Tebet Barat, Jakarta Selatan, roboh pada Minggu siang mengakibatkan tiga orang tewas pada Minggu (21/1).

Baca juga: Kebakaran SPBU MT Haryono diduga akibat arus pendek listrik

Tiga orang itu merupakan satu keluarga yang terdiri atas bapak, ibu dan anak. Selain itu satu orang menderita luka.

Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Kasudin Gulkarmat) Jakarta Selatan, Syamsul Huda mengatakan, korban bernama Sumedi Riyanto (80) dan Thio Tjnnio (74) yang merupakan suami-istri serta anak mereka bernama Ami Kusuma Dewi (35).

"Korban adalah suami-istri yang berjualan di pinggir tembok. Anaknya sedang berkunjung ke warung tersebut bersama cucunya yang selamat," kata Syamsul saat dikonfirmasi.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024