Jakarta (ANTARA) - Manajer Tim Ad Hoc PBSI Armand Darmadji menyatakan evaluasi di sepanjang dua turnamen awal tahun ini, yang merupakan ajang penting untuk mengumpulkan poin menuju Olimpiade 2024 Paris, terus dilakukan.

“Pasti, kami selalu evaluasi. Dari tahun lalu kita sudah merapikan semua baik internal maupun atletnya. Kita sedang proses,” kata Armand saat ditemui di Istora Senayan Jakarta, Senin.

Lebih lanjut, Armand mengatakan pihaknya bersama kelompok kerja (pokja) PBSI untuk Olimpiade Paris juga terus melakukan peninjauan kembali (review) terkait hasil dua turnamen kemarin, yakni Malaysia Open dan India Open.

Seperti diketahui, pada dua turnamen pembuka tersebut, Indonesia tidak berhasil mengirim satu wakil pun di babak semifinal dan final.

Baca juga: Pelatih soroti performa ganda putra di dua turnamen pembuka 2024

Armand mengatakan, diperlukan adanya perbaikan yang menyeluruh demi bisa kembali tampil kompetitif dan memiliki banyak atlet yang lolos ke panggung Olimpiade.

“Tentu kita sadari kita perlu perbaikan. Memang yang disampaikan, kita dalam proses perbaikan. Kami tak berdiam,” kata Armand.

“Jadi kami ini dalam proses perbaikan dan tidak bisa langsung jadi. Perlu waktu untuk prosesnya agar bisa berjalan sampai Olimpiade,” ujarnya menambahkan.

Ia pun tak menampik bahwa fakta semua wakil Indonesia tidak bisa menembus babak empat besar di Malaysia dan India menjadi sebuah alarm tersendiri bagi federasi.

Armand menilai, ada faktor yang tidak diantisipasi dengan baik, seperti contohnya adalah kehadiran pemain-pemain muda yang mampu tampil kompetitif dan mengalahkan pemain-pemain unggulan.

Baca juga: Lilik Sudarwati soroti penguasaan keterampilan mental buat atlet
Baca juga: Pelatih nilai performa tunggal putra di BWF bekal menuju Olimpiade


“Kita melihat, kemarin Malaysia banyak pemain pemain baru yang tampil di final. Memang ini tak terprediksi. Jadi seluruh pemain peningkatannya luar biasa pesat,” kata Armand.

“Jadi kami tak hanya membuat pemain bukan hanya bermain biasa, tapi metode dan strategi lain yang akan kita buat untuk memperbaiki hal itu secara menyeluruh, pun dengan adanya tim psikologi,” imbuhnya.

Sementara itu, Jakarta akan menjadi tuan rumah turnamen BWF Super 500 Indonesia Masters 2024 pada 23-28 Januari ini.

Turnamen ini merupakan salah satu ajang kualifikasi menuju Olimpiade 2024 Paris, total 9.200 poin ranking, serta memperebutkan prize money dengan total mencapai 420 ribu dolar AS (Rp6,3 miliar).

Baca juga: PBSI bentuk Tim Ad Hoc untuk fokus perbaiki peringkat menuju Paris
Baca juga: Indonesia Masters 2024 bergulir pekan ini, hadirkan pemain top dunia
Baca juga: The Daddies masih termotivasi untuk bisa lolos ke Olimpiade Paris

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024