Lampung Selatan (ANTARA) - ​​​​​Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengkritik jalan rusak yang berada di Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, saat mengunjungi pondok pesantren Roudlotussolihin.

"Ibu bapak, ini aneh jalan rusak, kok, tepuk tangan," kata Ganjar Pranowo saat sambutannya di pondok pesantren Roudlotussolihin, Senin.

Ia mengatakan, dirinya akan mengusulkan untuk perbaikan jalan di Kecamatan Palas tersebut, agar mobilitas masyarakat setempat bisa lancar seperti biasa.

"Tenang saja, nanti akan diperjuangkan, di sini kan ada DPRD-nya," kata dia.

Baca juga: Ganjar kunjungi Pondok Pesantren Roudlotussolihin di Lampung

Baca juga: Ganjar silaturahmi dan serap aspirasi dari pengurus PGI

Kemudian dengan adanya sambutan soal jalan rusak di wilayah itu, salah satu warga setempat Mujiati, juga mengatakan seluruh warga setempat sudah mengeluhkan jalan rusak tersebut.

"Yang penting yang terbaik buat desa-desa terpencil seperti di Palas ini, iya, harapannya agar segera diperbaiki," kata Mujiati.

Ia juga menjelaskan jalan tersebut sudah rusak bertahun-tahun, hingga saat ini belum ada tindakan perbaikan jalan.

"Udah lama bener, Pak, jalan ini rusak, saya saja sampai lupa kapan jalan itu terakhir diperbaiki," ujarnya.

Kemudian Selfia, warga Kecamatan Palas juga mengatakan agar jalan tersebut segera diperbaiki karena memang jalan itu sudah bertahun-tahun belum diperbaiki.

"Sudah ada lima tahun jalan itu tidak diperbaiki, kalau musim hujan jalan itu sangat licin dan lobang yang dalam terisi air sehingga sering menimbulkan kecelakaan," kata Selfia.

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengunjungi Pondok Pesantren Roudlotussolihin di Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Senin.

Kunjungan itu dalam rangka menggelar sholat istighojah bersama santri dan masyarakat untuk kemenangan Ganjar-Mahfud sebagai presiden Indonesia.*

Baca juga: Ganjar nilai publik bisa cermati inti debat pamungkas cawapres

Baca juga: Istana sebut kunker Jokowi ke Jateng tidak berhubungan dengan pemilu

Pewarta: Riadi Gunawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024