Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali terkoreksi dalam pada perdagangan sesi I Rabu dibandingkan bursa regional lainnya yang juga berada pada zona merah.
Pada Perdagangan sesi I Rabu indeks BEI berada pada posisi 3856,457 poin atau turun 111,385 poin (2,807%) dengan nilai transaksi saham sebesar Rp 3,176 triliun.
Dibandingkan bursa regional Tokyo, Hongkong, Singapura, Shanghai, Taiwan dan Australia, bursa Indonesia terkoreksi lumayan besar atau kedua terbesar setelah bursa Filipina yang anjlok sekitar 5,5 persen.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Rabu mengatakan anjloknya bursa Indonesia ini disebabkan isu ketidakjelasan waktu untuk `tappering` stimulus The Fed dan sentimen negatif seiring dengan peningkatan tensi geopolitik di Suriah.
Selain itu, lanjut dia, beredarnya penilaian akan melambatnya perekonomian Asia Tenggara di tengah dana asing yang sedang keluar secara besar-besaran menambah sentimen negatif sehingga membuat pelemahan indeks BEI tidak terelakan.
Pada perdagangan saham sesi I Rabu menunjukan adanya tekanan jual investor asing. Dari data perdagangan BEI menunjukan aksi beli investor asing sebesar Rp1,106 triliun.
Namun aksi jual investor asing sebesar Rp1,549 triliun, sehingga ada selisih jual (net sell) investor asing sebesar Rp442,875 miliar.
Pewarta: Budi Suyanto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013