Purwokerto (ANTARA News) - Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi V Purwokerto, Surono mengatakan bahwa sebanyak empat rangkaian KA mengalami keterlambatan akibat pemblokiran rel oleh pedagang asongan Stasiun Besar Purwokerto.
"Empat rangkaian KA yang mengalami keterlambatan, yakni KA Sawunggalih Utama, KA Fajar Utama, KA pengangkut semen, dan KA pengangkut BBM, rata-rata terlambat selama 10 menit," katanya, di Purwokerto, Rabu.
Dia menilai aksi pemblokiran rel KA oleh ratusan pedagang asongan di sekitar Stasiun Besar Purwokerto pada Rabu pagi merupakan sebuah sabotase sehingga mengakibatkan keterlambatan perjalanan kereta api.
Menurut dia, PT KAI selama ini sudah memberi toleransi kepada pedagang asongan yang masih nekat berjualan di Stasiun Besar Purwokerto.
"Sesuai kesepakatan, seharusnya mereka hanya boleh berjualan hingga 25 Juni 2013, namun kami perpanjang hingga masa angkut Lebaran 2013," katanya.
Selain itu, kata dia, PT KAI terus melakukan negosiasi dengan perwakilan pedagang sejak larangan berjualan di stasiun diberlakukan.
Akan tetapi, kata dia, negosiasi tersebut tidak menemukan titik temu karena pedagang meminta adanya kompensasi ganti rugi Rp7 juta per orang.
"Kami tidak bisa memenuhi permintaan tersebut karena memang tidak ada aturannya," kata Surono.
Bahkan, kata dia, selama Juli 2013, negosiasi dilakukan hingga tiga kali.
"Kami juga melibatkan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Dinperindagkop) Kabupaten Banyumas dalam negosiasi dengan pedagang," katanya.
Menurut dia, pihaknya telah menawarkan solusi berupa bantuan pelatihan keterampilan dan alat usaha sehingga para pedagang asongan bisa alih profesi.
Selain itu, lanjut dia, Dinperindagkop Banyumas juga menawarkan bantuan lunak, namun ditolak oleh pedagang.
Salah seorang pedagang asongan, Amin mengaku menolak kebijakan yang diberlakukan PT KAI.
"Selama ini, saya mengandalkan penghasilan sebagai pedagang asongan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kalau dilarang, kami harus bagaimana," katanya.
Aksi pemblokiran rel yang berlangsung hingga pukul 11.00 WIB itu dilanjutkan audiensi perwakilanb pedagang asongan dengan anggota DPR Banyumas.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013