Kami mencermati potensi pertumbuhan permintaan dari negara–negara berkembang

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan produk sekuriti digital PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) telah menjalin kerja sama untuk melakukan ekspor produk komponen paspor dengan nilai proyek baru sebesar 11 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada 2024.

“Kami mencermati potensi pertumbuhan permintaan dari negara–negara berkembang, dimana saat ini kami sudah menjalin kerja sama dengan beberapa negara berkembang di Afrika, Asia dan Amerika Selatan dengan nilai proyek baru mencapai 11 juta dolar AS di 2024 untuk produk komponen paspor,“ ujar Direktur Utama JTPE Allan Wibisono sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Seiring dengan itu, pihaknya akan berupaya meningkatkan kontribusi segmen pasar ekspor menjadi 25- 30 persen dari total market share perseroan pada tahun 2024.

Sementara itu, dari pasar domestik, Allan menyebut terjadi peningkatan signifikan dalam pesanan pembuatan E-KTP yaitu mencapai 13,5 juta unit pada awal Januari 2024, yang menunjukkan kepercayaan tinggi dari pemerintah terhadap kualitas dan layanan JTPE.

Pada tahun ini, perseroan melakukan ekspansi fasilitas produksi yang berlokasi di Jalan Lingkar Timur, Kabupaten Sidoarjo, yang ditargetkan rampung pada semester II-2024.

“Ekspansi fasilitas produksi ini menjadi salah satu pilar utama dalam strategi pertumbuhan bisnis Perseroan di tahun 2024,” ujar Allan.

Selain ekspansi fasilitas produksi, lanjutnya, perseroan juga akan melanjutkan ekspansi pada segmen bisnis sektor keuangan, pariwisata dan transportasi selama tahun 2024.

Allan optimistis perseroan akan tumbuh pada 2024 seiring komitmen pengembangan infrastruktur produksi, pengembangan produk baru, serta perluasan pasar yang belum terjangkau.

“Kami akan terus mengutamakan inovasi produk, efisiensi operasional dan kualitas layanan untuk menjadi solusi atas kebutuhan pasar yang kami layani,” ujar Allan.

Selain itu, pihaknya optimis sering outlook positif perekonomian nasional pada 2024, berdasarkan proyeksi dari World Bank, International Monetary Fund (IMF), Asian Development Bank (ADB) dan hingga Bank Indonesia (BI).


Baca juga: BEI buru pengendali emiten potensi delisting untuk 'buyback' saham
Baca juga: Rukun Raharja perluas jaringan pipa gas di Kabupaten Siak Riau
Baca juga: Intraco Penta targetkan penjualan alat berat naik 20 persen di 2024

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024