Dalam siaran pers yang diterima Rabu disebutkan bahwa jumlah cadangan dan sumber daya emas Antam per akhir Juni 2013 tercatat sebesar 9,5 juta dry metric ton (dmt), naik 5 persen dari jumlah cadangan dan sumber daya emas pada akhir tahun 2012 yang mencapai 9,0 juta dmt.
Untuk komoditas nikel, Antam meningkatkan jumlah cadangan dan sumber daya menjadi 855,9 juta wet metric ton (wmt), naik 4 persen dari data akhir 2012 sebesar 825,2 juta wmt.
Jumlah cadangan dan sumber daya bauksit pada akhir Juni 2013 tercatat 546,8 juta wmt, naik 15 persen dari cadangan dan sumber daya bauksit pada akhir 2012 yang mencapai 473,9 juta wmt.
Selain kegiatan eksplorasi di Indonesia, Antam juga tengah mempersiapkan untuk memulai kegiatan eksplorasi di Myanmar dengan fokus pada komoditas emas. Antam saat ini dalam proses perizinan untuk memulai eksplorasi di Myanmar.
Aktivitas eksplorasi Antam pada Semester I 2013 berfokus pada komoditas utama perseroan, yang terdiri atas nikel, emas, dan bauksit serta mineral industri lainnya, seperti batu bara dan zirkon.
Total biaya tidak diaudit untuk aktivitas eksplorasi selama Semester I 2013 mencapai Rp105,05 miliar.
Selama Semester I 2013, Antam melakukan aktivitas eksplorasi emas di prospek Bujang dan Batulicin, Jambi; Pongkor dan Papandayan, Jawa Barat; Cibaliung, Banten.
Terkait dengan eksplorasi emas di wilayah Pegunungan Bintang, Papua, saat ini Antam tengah mengajukan izin pinjam pakai kawasan hutan untuk dapat meneruskan kegiatan eksplorasi di wilayah tersebut.
Jika izin telah diperoleh, kegiatan eksplorasi akan dilanjutkan, demikian siaran pers PT Antam Tbk.
Pewarta: Budi Suyanto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013