Manado (ANTARA News) - Pemerintah Propinsi (Pemprop) Sulawesi Utara (Sulut) dan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) akhirnya menurunkan status Gunung Karangetan, di Kabupaten Sangihe dari Level III atau "Awas" ke Level II yakni "Waspada". "Kondisi Gunung Karangetan berangsur normal dan tidak ada lagi aktifitas membahayakan," ujar Wakil Kepala Dinas Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Propinsi Sulut, Victor Malonda, Rabu, di Manado. Pemprop Sulut masih terus melakukan pemantauan di gunung tersebut, karena bisa saja kembali terjadi aktifitas, seperti semburan lava pijar dan hawa panas. "Walaupun status sudah mulai normal, warga yang mengungsi masih terus diminta untuk tetap bertahan di kamp pengungsian," ujar Malonda. Sejak tanggal 24 Juli 2006 lalu, pihak PVMBG telah merekam melalui seismograf ada jenis gempa tremor vulkanik dengan amplituda maksimum 0,5-2,5 mm, ada 41 kali gempa hembusan asap, 43 kali gempa guguran, enam kali gempa tektonik lokal, enam kali gempa vulkanik dalam, satu kali vulkanik dangkal dan satu kali gempa fase banyak. Pos pemantau Gunung berapi Karangetan di Desa Salili, Siau Barat, telah dimintakan Pemprop Sulut untuk tidak lalai dalam melakukan tugasnya termasuk mengamati sejauh mana aktifitas gunung yang cukup berbahaya di Kabupaten Sangihe. "Aktifitas terakhir Gunung Karangetan terjadi Minggu (30/7) lalu, dengan ada getaran-getaran kecil, namun sampai saat ini berangsur normal karena tidak ada lagi getaran-getaran membahayakan," tambah Malonda.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006