Ini akan menjadi kenaikan keempat berturut-turut tahun ini, karena mata uang real telah terdepresiasi terhadap dolar di pasar yang bergejolak oleh ekspektasi pengetatan kebijakan moneter AS, lapor AFP.
Alex Agostini, kepala ekonom di lembaga pemeringkat Austin Rating, Selasa, mengatakan ia mengharapkan Komite Kebijakan Moneter Bank Sentral (Copom) mengakhiri pertemuan dua hari mereka pada Rabu dengan mengumumkan kenaikan suku bunga menjadi sembilan persen.
"Dan untuk akhir tahun, kami pikir tingkat suku bunga akan berada di 10 persen," katanya menambahkan.
"Perhatian utama adalah masih adanya hambatan dari tingkat inflasi. Untuk alasan ini, kami percaya bahwa pada 2014 tingkat suku bunga untuk sementara waktu akan berada di dua digit."
Di antara para analis dari 33 lembaga keuangan yang disurvei oleh harian ekonomi Valor, 32 memperkirakan kenaikan setengah persentase poin menjadi sembilan persen.
Operator pasar dan analis berkonsultasi dengan Bank secara mingguan.
Pada Juli, inflasi 12 bulan mencapai 6,27 persen, masih di bawah tetapi mendekati batas atas target pemerintah sebesar 6,5 persen.
Selain inflasi, Copom juga prihatin atas depresiasi real, yang telah tenggelam ke tingkat terendah terhadap dolar dalam empat tahun.
Hal ini disebabkan ekspektasi kebijakan moneter AS lebih ketat, termasuk suku bunga tinggi dan pengurangan stimulus Federal Reserve pelonggaran moneter 85 miliar dolar AS per bulan.
Investor tertarik untuk memanfaatkan melonjaknya dolar dengan menarik diri mereka dari aset-aset di pasar negara berkembang seperti Brazil, Rusia dan India.
"Depresiasi telah sangat kuat tetapi ada juga konteks spekulasi yang tinggi," kata Agostini.
Pekan lalu, mata uang Brazil anjlok ke tingkat 2,45 terhadap dolar, tingkat terendah sejak Desember 2008.
Bank sentral menanggapi dengan strategi intervensi yang berjanji menawarkan 500 juta dolar AS per hari dalam kontrak swap mata uang mulai Senin sampai Kamis dan satu miliar dolar AS pada Jumat.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013