Semakin cepat, semakin serius, mungkin semakin baik"

Banjarmasin (ANTARA News) - Anggota Komisi IV DPR-RI Habib Nabiel Fuad Almusawa berpendapat, pemerintah perlu menetapkan tenggat waktu penggunaan biodiesel sebanyak 10 persen dalam bahan bakar solar.

Pendapat tersebut dalam keterangan persnya kepada komunitas wartawan perleman atau Journalist Parliament Community (JPC) Kalimantan Selatan, di Banjarmasin, Selasa malam.

"Pasalnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana menerbitkan peraturan yang mau meningkatkan porsi pemanfaatan bahan bakar nabati (BBN) jenis biodiesel ke dalam solar dari 2,5 persen menjadi 10 persen," ungkapnya.

Menurut legislator asal daerah pemilihan Kalsel itu, kesungguhan pemerintah dalam kebijakan penurunan impor minyak dan gas (migas) bisa dinilai dari target waktu yang ditetapkan untuk penggunaan 10 persen biodiesel dalam solar tersebut.

"Semakin cepat, semakin serius, mungkin semakin baik," katanya mengomentari akan terbitnya Peraturan Menteri ESDM yang menindaklanjuti paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah sebagai respon atas melemahnya nilai tukar rupiah dan jatuhnya harga saham di Bursa Efek Indonesia.

"Kebijakan penurunan impor migas merupakan salah satu dari kebijakan pemerintah tersebut," ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) Jawa Barat tersebut.

Pewarta: Syamsuddin Hasan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013