Gerakan-Utara Pembebasan Rakyat Sudan (SPLM-N), dalam sebuah pernyataan yang diterima Selasa malam mengatakan, pasukannya telah menyita dua kamp militer pemerintah di Kabupaten Geissan yang berbatasan dengan Ethiopia, lapor AFP.
Pernyataan 24 Agustus mengatakan pemberontak juga "menghancurkan" konvoi pemerintah.
Empat pemberontak tewas dalam operasi namun sejumlah besar pasukan pemerintah juga tewas, SPLM-N mengatakan.
Juru bicara militer Sudan Sawarmi Khaled Saad mengatakan militer telah "membebaskan" sebuah desa di Geissan, menewaskan sejumlah pemberontak.
Ia dikutip oleh kantor berita resmi SUNA.
SPLM-N telah berperang selama dua tahun di Blue Nile dan, dalam kampanye yang lebih intensif, di negara bagian Kordofan Selatan.
Lebih dari satu juta orang telah mengungsi atau sangat dipengaruhi oleh perang di dua negara itu, kata PBB.
SPLM-N bersekutu dengan SPLM, partai yang sekarang memerintah Sudan Selatan, selama perang 1983-2005 dengan Khartoum yang bermuncak dengan kemerdekaan Sudan Selatan pada Juli 2011.
Khartoum menuduh pemerintah Selatan di Juba terus mendukung pemberontak.
Kalau masalah tersebut tidak ditangani pada 6 September Sudan mengancam akan menutup jaringan pipa yang membawa minyak ke Sudan Selatan yang terkurung daratan untuk ekspor.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013