Jakarta (ANTARA) - Calon wakil presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar, menjelaskan konsep pembangunan berbasis bioregional yang menegaskan bahwa wilayah nasional bukan hanya terbagi atas politik dan administrasi, namun juga ekosistem lingkungan dan komunitas masyarakat.
Pernyataan tersebut untuk menanggapi jawaban wakil presiden nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka,terhadap pertanyaan Muhaimin mengenai pelaksanaan pembangunan berbasis bioregional dalam Debat Cawapres di Jakarta, Minggu.
Baca juga: Muhaimin jelaskan manfaat reformasi agraria untuk hadapi krisis iklim
Muhaimin mengeluhkan bahwa pertanyaannya tidak terjawab sama sekali oleh Gibran. Padahal, menurut Muhaimin, dalam undang-undang telah dinyatakan bahwa potensi bioregional itu ada.
"Bahwa wilayah nasional kita itu bukan terbagi bukan saja sekadar karena politik dan administrasi, tetapi ekosistem lingkungannya ada, sekaligus juga komunitas masyarakat yang tumbuh juga menjadi pertimbangan," kata dia.
Baca juga: Muhaimin kritik program hilirisasi tambang
Ia kemudian menyebut Papua sebagai contoh. Ia mengatakan jangan pernah salah dalam membangun wilayah Papua yang menurutnya harus dibangun melalui pemerataan dan keadilan yang sempurna.
Selain itu, kata dia, Maluku juga memiliki kekuatan maritim yang bisa menjadi bioregional untuk pengembangan ekonomi kelautan dan perikanan. Kemudian untuk wilayah Jawa, sambung Cak Imin, dapat fokus pada pembangunan keberlanjutan dengan potensi ekonomi yang besar.
Baca juga: Muhaimin sebut akan hentikan program "food estate"
KPU telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023, debat kedua pada 22 Desember 2023, dan debat ketiga pada 7 Januari 2024, KPU menggelar debat keempat yang mempertemukan para cawapres.
Tema debat keempat meliputi energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat.
Baca juga: Muhaimin: Peduli petani penting untuk tangani dampak iklim pada pangan
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2024