Jakarta (ANTARA/JACX)- Calon wakil presiden nomor urut satu Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut jumlah petani gurem di Indonesia mencapai 16 juta jiwa.
“Merujuk sensus pertanian 10 tahun terakhir, telah terjadi penambahan jumlah rumah tangga petani gurem hampir tiga juta. Artinya 16 juta rumah tangga petani hanya memiliki tanah setengah hektare,” kata Cak Imin dalam debat keempat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum, di Jakarta, Ahad.
Namun benarkah pernyataan Cak Imin tersebut?
Penjelasan :
Dosen Program Studi Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia, Masitoh Nur Rohmah, mengatakan Data BPS 2023 menunjukkan jumlah petani gurem Indonesia mencapai 17,2 juta jiwa.
Perwakilan dari Koalisi Sistem Pangan Lestari, Romauli Panggabean, mengatakan pernyataan Cak Imin tersebut sebagian benar. Jumlah petani gurem berdasarkan sensus pertanian 2023 sebesar kurang lebih 17 juta petani. Selama 10 tahun memang telah terjadi kenaikan jumlah petani gurem dari 14,25 juta menjadi 16,89 juta jiwan.
“Kenaikan tersebut terindikasi kalau kepemilikan lahan pertanian semakin sempit, namun belum disebutkan beberapa hektare,” kata Romauli.
KPU telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut satu, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut dua, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut tiga.
Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023, debat kedua 22 Desember 2023, dan debat ketiga 7 Januari 2024, KPU menggelar debat keempat yang mempertemukan para cawapres.
Tema debat keempat meliputi energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat.
Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia, Cekfakta.com bersama 18 media di Indonesia.
Baca juga: Menteri ATR: Negara perhatikan petani gurem lewat reforma agraria
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024