Bengkulu (ANTARA) - Desa pemenang penghargaan moderasi beragama 2023, Desa Rama Agung, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu menyiapkan pecalang untuk menjaga TPS pada hari pemungutan suara Pemilu Serentak 14 Februari 2024.

"Pecalang di Desa Rama Agung cukup besar kontribusinya dalam menjaga situasi desa selama ini, karena beliau dihadirkan untuk melayani masyarakat. Dan pada hari pemungutan suara nanti akan kami turunkan menjaga pemilu termasuk TPS," kata Ketua Banjar Adat Dharma Santi Desa Rama Agung Gede Rumania di Bengkulu Utara, Minggu.


Dia mengatakan dari pemilu ke pemilu penyelenggaraan pesta demokrasi di Desa Rama Agung selalu dalam kondisi aman, lancar dan damai. Oleh karena itu, kata dia pecalang sebenarnya dihadirkan sebagai bentuk perhatian lembaga adat dan Desa Rama Agung untuk turut menyukseskan penyelenggaraan pemilu berjalan sesuai asas, juga tertib aman dan damai.

"Kami akan menyiapkan 10 pecalang yang akan bertugas menjaga (penyelenggaraan pemilu agar tetap damai dan kelancaran hari pemungutan suara di TPS). Nanti mulai dari pemungutan suara sampai penghitungan, kami hadirkan pecalang," ucapnya.

Pecalang nantinya dapat membantu dan mendukung pengamanan yang sudah dilakukan oleh TNI, Polri dan Linmas Desa Rama Agung.


"Pecalang hadir dalam pengamanan pemilu membantu dari pihak kepolisian dan TNI dan linmas," kata Gede Rumania.

Desa Rama Agung, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu pada 2023 dinobatkan menjadi peringkat 1 desa inovasi moderasi beragama pada kategori kampung moderasi se Indonesia oleh Kementerian Agama RI.

Desa Rama Agung mampu mengalahkan sejumlah desa lain di Indonesia, termasuk mengalahkan Yogyakarta dan Bali. Desa Dukuh Plumbon Yogyakarta meraih prestasi kedua dan Desa Budakeling Bali di posisi ketiga.

Lomba tersebut diikuti oleh 83.749 desa dari 38 provinsi di Indonesia. Dan raihan peringkat terbaik itu, menunjukkan komitmen Desa Rama Agung dalam memperkuat moderasi beragama di desa tersebut.

Kepala Desa Rama Agung Putu Suriade mengatakan desa yang lima agama berdampingan Islam, Hindu, Budha, Kristen dan Katolik itu hidup rukun dan damai serta selalu harmonis.

Bahkan, lima rumah ibadah berdiri berdampingan dalam desa tersebut. Begitu juga dengan masyarakatnya, kegiatan sosial kemasyarakatan di sana saling bantu, jaga, bahu-membahu, dan saling toleransi dalam berbagai aktivitas kehidupan.

"Desa Rama Agung menjadi desa kerukunan umat beragama karena terdiri dari lima agama, pada 2018 Desa Rama Agung menjadi desa percontohan dalam pemahaman beragama dan 2021 menjadi desa wisata religi. Dan pada Oktober 2023, Desa Rama Agung menjadi kampung moderasi tingkat nasional, kami terpilih menjadi juara pertama," ujarnya.

Baca juga: PBNU nonaktifkan 63 pengurus karena jadi caleg dan tim sukses
Baca juga: Tiga paslon tampil ala pecinta alam hingga formal di debat keempat

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024