Sejak 2005, saat kemitraan strategis Indonesia-China ditandatangani, hubungan kedua negara semakin kuat,"Beijing (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Imron Cotan mengatakan hubungan Indonesia dan China semakin strategis tidak saja bagi kedua negara tetapi juga dalam konteks regional.
"Sejak 2005, saat kemitraan strategis Indonesia-China ditandatangani, hubungan kedua negara semakin kuat," katanya, saat menerima 66 anggota Duta Belia Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibra) Nasional 2013 di Wisma Duta, Beijing, Selasa malam.
Peningkatan hubungan kedua negara itu, lanjut Imron, tampak dari makin luasnya kerja sama yang dilakukan Indonesia-China baik sosial, budaya, politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan.
Di bidang ekonomi misalnya, volume perdagangan kedua negara pada 2012 tercatat 66,6 miliar dolar AS atau naik sekitar 9,48 persen dari tahun sebelumnya.
Di bidang politik dan keamanan kedua negara juga saling mendukung. "Indonesia mengakui kebijakan satu China, dan China pun mengakui kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Indonesia dan China, tidak memiliki persoalan tumpang tindih teritorial," tutur Dubes Imron.
Ia menambahkan, "secara regional dan global, China kini menjadi salah satu poros untuk seluruh aspek, baik sosial, budaya, politik, ekonomi dan keamanan. Siapa pun akan menjalin hubungan baik dengan China, mengingat posisinya yang strategis secara geopolitik, dengan kekuatan militer dan ekonomi yang dimilikinya."
Dubes menambahkan, bagi Indonesia, China bukan saja sahabat tetapi juga mitra strategis. "Karena itu banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh kedua pihak di masa datang," katanya.
Sedangkan bagi China, Indonesia adalah mitra strategis termasuk posisi Indonesia di Asia Tenggara, kata Imron.
Selama berada di Beijing ke-66 Duta Belia Paskibra Nasional 2013 melakukan kunjungan ke Communist Youth League of China, Shicahai Sport School, All China Youth Federation dan Chinese People`s Association for Friendship with Foreign Countries.
(R018/N005)
Pewarta: Rini Utami
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013