"Festival musik bambu ya baru ini, makanya butuh support, kalau perlu didatangkan pengunjung dari luar (negeri)," kata Andien yang ditemui usai manggung di Festival Musik Bambu Nusantara VII di Jakarta, Selasa.
Menurut penyanyi bernama asli Andini Aisyah Hariadi itu, bambu lekat sekali dengan Indonesia. Buktinya, di zaman penjajahan terkenal istilah "bambu runcing".
Belum lagi, di China, negeri dengan sebutan Tirai Bambu, justru tidak pernah ditemui acara yang khusus mengangkat musik dari instrumen bambu untuk dipamerkan.
"Adanya hanya ragam kuliner, kalau yang angkat musik cuma Indonesia saja," katanya.
Penyanyi yang telah menelurkan lima album itu mengaku akan dengan senang hati ikut berpartisipasi dalam proyek yang mengusung tema musik bambu.
"Men-support di album belum sih, tapi aku merasa sudah mendukung dengan ikut berpartisipasi di acara ini. Ini kali kedua aku main di acara ini," katanya.
Andien pun mengaku tidak merasa kesulitan berkolaborasi dengan para musisi berinstrumen bambu lantaran dahulu ia kerap bermain angklung.
Namun, ia menekankan perlu sedikit berlatih lebih keras karena cukup sulit menyatukan alat musik kontemporer dan tradisional.
"Ada latihannya, kalau dari saya ga susah, tapi menyatukan alat musik modern dan tradisional ga mudah, ada yang bunyinya ga diatonis, lebih pentatonis, itu saja sih kesulitannya," katanya. (A062)
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013