Jakarta (ANTARA News) - Jenazah Tenaga Kerja Indonesia yang tewas dalam serangan rudal Israel, Siti Maemunah binti Muhtar Bisri, telah tiba di Damaskus dan akan dipulangkan ke Jakarta dari ibukota Suriah tersebut pada Rabu atau Kamis (3/8). "Jenazahnya sudah tiba di Damaskus dan kita sedang mengatur untuk pemberangkatan jenazahnya ke Jakarta. Kemungkinan kalau bisa berangkat hari ini, paling lambat besok dengan penerbangan selama sembilan jam," kata Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda di halaman Istana Negara, Jakarta, Rabu. Menurut Menlu, setibanya di Jakarta, jenazah WNI yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sebuah keluarga berkebangsaan Kuwait itu, akan dibawa ke kampung halaman Siti di Sukabumi, Jawa Barat. "Kita akan langsung menyerahkan jenazah kepada keluarganya, dibawa kembali ke kampung halamannya di Sukabumi," kata Hassan. Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Deplu-RI, Ferry Adamhar, ketika dihubungi ANTARA News di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa jenazah Siti Maemunah akan dipulangkan dari Damaskus pada Rabu. Jenazah, katanya, diterbangkan dengan pesawat Etihad Airways EY 432, dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Kamis (3/9) pada pukul 13.15 WIB. Serah terima jenazah Siti Maemunah kepada pihak keluarga masih dibahas oleh tim dari Depnakertrans dan Deplu namun menurut Ferry, kemungkinan besar serah terima tersebut akan dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta. Dari Damaskus sendiri, jenazah Siti didampingi oleh tim dari Deplu dan Depnakertrans yang berangkat ke Suriah beberapa hari lalu dengan tujuan mempercepat evakuasu jenazah dari Lebanon, Damaskus, dan menuju Indonesia. Berita kematian Siti Maemunah --yang lahir pada 1982-- itu didapat dari seorang warga negara Kuwait yang mempekerjakan Siti sejak Januari 2006. Warga negara Kuwait tersebut pada 23 Juli 2006 mendatangani KBRI di Kuwait dan menyampaikan bahwa sembilan anggota keluarganya beserta satu orang Pembantu Rumah Tangga (PRT) asal Indonesia telah menjadi korban serangan Israel ke Lebanon pada 13 Juli 2006. Insiden itu dialami mereka ketika sedang berlibur ke Lebanon di wilayah Ba Seleh Qodo Sur.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006