Dalam melaksanakan kegiatan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove, kami harus bekerja sama dengan masyarakatNatuna (ANTARA) -
Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) telah menanam 396.700 bibit mangrove di lahan seluas192 hektare di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), pada tahun 2023.
Sekretaris BRGM Ayu Dewi Utari di Natuna, Minggu, mengatakan penanaman ini dilaksanakan sebagai upaya pemulihan ekosistem mangrove yang dimandatkan kepada BRGM.
Ia mengatakan Kepulauan Riau merupakan satu dari sembilan provinsi prioritas BRGM dalam tugasnya merehabilitasi mangrove dengan target sebesar 600.000 hektare.
Penanaman yang dilakukan pada tahun 2023 di Natuna, kata dia, adalah untuk merehabilitasi mangrove di empat Kecamatan yakni Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kecamatan Bunguran Barat, Kecamatan Bunguran Selatan, dan Kecamatan Bunguran Batubi.
Baca juga: BRGM sebut 900 ribu hektare lahan gambut rusak sudah direstorasi
Baca juga: BRGM sebut 900 ribu hektare lahan gambut rusak sudah direstorasi
"Sedangkan tahun 2021 ada di 13 desa dengan luas lahan sekitar 382 hektare yang dilakukan dengan skema PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional)," ucapnya.
Ia menjelaskan BRGM merupakan lembaga nonstruktural yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden.
Tugasnya adalah memfasilitasi percepatan pelaksanaan restorasi gambut dan melaksanakan percepatan rehabilitasi mangrove serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di area restorasi.
"Dalam melaksanakan kegiatan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove, kami harus bekerja sama dengan masyarakat," ujar Ayu Dewi.
Selain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat, lanjutnya, kegiatan yang dilakukan BRGM juga bertujuan agar pemerintah dan masyarakat sama-sama memiliki kesadaran dalam menjaga ekosistem mangrove.
Baca juga: BRGM: Kebutuhan melanjutkan program rehabilitasi mangrove sangat besar
Baca juga: BRGM: Kebutuhan melanjutkan program rehabilitasi mangrove sangat besar
Menurut Ayu, mangrove memiliki banyak manfaat bagi makhluk hidup, terutama manusia.
Ia mengatakan persentase pertumbuhan magrove yang mereka tanam di Natuna sekitar 75 persen.
"Masyarakat Semitan (Kecamatan Bunguran Timur Laut) telah merasakan dampak positifnya, kepiting sudah keluar di area yang sudah ditanami mangrove," kata Ayu Dewi.
Ia menambahkan pada tahun 2024 pihaknya akan bekerja sama dengan Pangkalan TNI Angkatan Udara (AU) Raden Sadjad atau Lanud RSA Natuna. Mereka akan berkolaborasi menanam 25 ribu bibit magrove di lahan seluas lima hektare di wilayah Lanud RSA.
"Kami bekerja sama dengan masyarakat di lahannya TNI, TNI sebagai motivator dan fasilitator," kata Ayu Dewi Utari.
Baca juga: TNI AU gandeng BRGM perlambat laju abrasi pantai di Lanud RSA Natuna
Baca juga: TNI AU gandeng BRGM perlambat laju abrasi pantai di Lanud RSA Natuna
Pewarta: Muhamad Nurman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024