Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mulai mengoperasikan dua truk tambahan hasil pengadaan tahun 2023 untuk mengangkut sampah dari pasar tradisional dan permukiman warga di daerah itu.

Kepala DLH Rejang Lebong Dhendi Novianto Saputra di Rejang Lebong, Sabtu, mengatakan volume angkutan sampah dari pasar tradisional dan permukiman warga di daerah itu setiap hari lebih dari 80 ton, dan jika memasuki bulan puasa bisa mencapai 100 ton per hari.

Baca juga: DLH Rejang Lebong optimalkan pengelolaan sampah organik

"Untuk mengoptimalkan pengangkutan sampah ini kita mengoperasikan dua unit truk tambahan hasil pengadaan tahun 2023 lalu, terdiri atas satu unit untuk wilayah Lembak yang meliputi lima kecamatan dan satu unit untuk mendukung pengangkutan sampah di wilayah perkotaan," kata dia.

Dengan adanya tambahan dua unit kendaraan yang diterima DLH Rejang Lebong pada akhir 2023 lalu, kata dia, jumlah kendaraan angkutan sampah yang dimiliki kini mencapai 16 unit.

Baca juga: Penanganan sampah di Rejang Lebong-Bengkulu dibantu Yayasan PS2H

Angkutan sampah milik DLH Rejang Lebong, kata dia, yakni dump truck atau truk jungkit sebanyak 11 unit, mobil pikap (4), truk (1), alat berat (3), dan motor roda tiga (9).

Dengan jumlah angkutan yang dimiliki itu, menurut dia, pengangkutan sampah dari 15 kecamatan di daerah itu tidak mengalami kendala, karena selain didukung armada yang lengkap juga petugas lapangan yang memadai.

Baca juga: DLH Kota Bengkulu perluas tempat penampungan sampah

Ia mengemukakan saat ini Pemkab Rejang Lebong memiliki dua Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yakni TPA Jambu Keling di Desa Bandung Marga, Kecamatan Bermani Ulu Raya yang menjadi tempat penampungan sampah dari 10 kecamatan dan TPA di Desa Guru Agung, Kecamatan Padang Ulak Tanding yang setiap hari menampung sampah dari lima kecamatan di wilayah Lembak.

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024