AsiaNet 54051

SINGAPURA, 26 Agustus 2013 (ANTARA/Xinhua News Agency - AsiaNet) --

Tiga duta besar panda, atau lebih dikenal sebagai Pambassadors, yang mewakili Pusat Panda Chengdu China, mengunjungi River Safari Singapura pada hari Senin dalam rangka tur global konservasi panda raksasa dan margasatwa lainnya. Erica Chen Yinrong, Jerome Puille, dan Melissa Katz mengunjungi Kai Kai dan Jia Jia, dua ekor panda yang dipelihara di River Safari. Selain itu, mereka pun berinteraksi dengan para pengunjung dan berbagi pengalaman mereka menjadi duta besar konservasi margasatwa setelah berhasil juara dari 1,16 juta pelamar pada kampanye Pambassador global tahun lalu.

"Banyak yang beranggapan kalau konservasi panda raksasa hanya sebatas pada panda raksasa saja, sementara konservasi margasatwa lainnya menjadi tanggung jawab konservasi margasatwa lainnya. Hal ini tentu sangat tidak tepat," ungkap Chen.

Chen mengatakan bahwa banyak jenis margasatwa yang hidup dalam habitat yang sama dengan panda raksasa dan ditambah, habitat mereka telah terganggu oleh berbagai aktivitas manusia -- beberapa spesies seperti monyet, antelop, macan tutul, dan macan tutul salju.

Pouille, seorang biologis yang memiliki sebuah situs panda berbahasa Perancis, mengadakan sebuah sesi tanya jawab yang menarik dengan para hadirin, seperti pertanyaan "Berapakah berat bayi (panda) saya?" dan "Berapakah jumlah jari saya (panda)?" Chen, seorang penyunting di sebuah majalah mode, sukarelawan pada Konferensi Perubahan Iklim Copenhagen pada tahun 2009 dan World Expo pada 2010, yang juga pernah mendemonstrasikan cara membuat kue panda pada Pusat Panda Chengdu, mengajak para hadirin untuk membandingkan apa yang panda makan pada Pusat Panda Chengdu dan di Singapura.

Katz, 25, membagi foto-foto cantik yang ia ambil di sepanjang perjalanan turnya. Dia memperoleh gelar sarjana desain grafis dan fotografinya ketika dia menjadi asisten pelatih hoki lapangan. Melissa mengungkapkan kalau ketiga Pambassadors tersebut mendapatkan pelatihan intensif di Pusat Panda Chengdu pada bulan Juni dan Juli dengan menjadi penjaga panda pada pagi harinya dan belajar pada siang harinya. Mereka juga memberikan tur gratis bagi para pengunjung Pusat Panda Chengdu untuk melihat Kai Kai dan Jia Jia, dua ekor panda yang sangat menghebohkan sejak kedatangan mereka di Singapura pada bulan September tahun lalu.

Ketiga duta besar konservasi panda tersebut secara resmi memulai Tur Perlindungan Panda Global mereka pada tanggal 23 Agustus di Hong Kong untuk selanjutnya mengunjungi penangkaran panda di sejumlah negara dan wilayah. Tan Hongming, deputi direktur Pusat Panda Chengdu, mengungkapkan bahwa panda telah menjadi sebuah simbol konservasi margasatwa dan perlindungan lingkungan.

"Segala bentuk aktivitas manusia berpengaruh ke habitat mereka. Dan, hal ini memang benar adanya bagi berbagai spesies terancam punah lainnya. Jika kita ingin generasi selanjutnya dapat melihat keberadaan beragam margasatwa tersebut, kita harus segera bertindak, lindungi lingkungan kita dan lestarikan margasatwa," tutup Tan.

SUMBER: Chengdu Research Base of Giant Panda Breeding

Tautan Lampiran Gambar:
http://asianetnews.net/view-attachment?attach-id=231350
http://asianetnews.net/view-attachment?attach-id=231351

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2013