Ini salah satu cara kami agar saat terjadi kenaikan harga toko-toko ini bisa menjual bahan pokok dengan harga yang terjangkau

Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, membuat Toko Pengendalian Inflasi Banyuwangi (TOP Si Wangi) dalam upaya menjaga dan mengendalikan harga bahan pokok.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjelaskan, Top Si Wangi berfungsi sebagai toko penyeimbang untuk mengantisipasi inflasi dan lonjakan harga barang kebutuhan pokok. Pemkab bermitra dengan Bulog dan sejumlah toko sebagai mitra untuk menjadikan toko tersebut memiliki fungsi sebagai Top Si Wangi.

"Ini salah satu cara kami agar saat terjadi kenaikan harga toko-toko ini bisa menjual bahan pokok dengan harga yang terjangkau. Ini akan melengkapi operasi pasar keliling," kata Bupati Ipuk dalam keterangannya di Banyuwangi, Sabtu.

Dia menjelaskan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) memiliki tugas melakukan stabilisasi harga bahan kebutuhan pokok, untuk mencegah terjadinya inflasi daerah, salah satunya dengan melakukan langkah preventif yakni memastikan ketersediaan bahan pokok yang mudah dijangkau oleh masyarakat.

"Karena itu, TPID menggandeng mitra toko-toko milik warga sebagai solusi untuk menjamin ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau dan dekat dengan masyarakat. Kami dorong di setiap pasar ada Top Si Wangi," ujarnya.

Menurut Ipuk, toko-toko tersebut setiap harinya menyediakan bahan pokok dengan jumlah yang cukup, mutu yang baik dan harga yang terjangkau, sedangkan Bulog menjadi pihak penyuplai bahan-bahan pokok.

"Ketika ada harga kebutuhan pokok tertentu yang melesat cukup tinggi, maka toko penyeimbang akan menjual barang yang naik itu dengan harga yang sudah disubsidi. Harapannya agar harga bisa kembali stabil dan terkendali," tuturnya.

Bupati Ipuk menambahkan, inflasi Banyuwangi year on year (YoY) 2023 menjadi yang terendah di Jawa Timur, yakni sebesar 2,15 persen, lebih rendah dari YoY Provinsi Jawa Timur 2,92 persen, maupun nasional 2,61 persen.

"Kami bersyukur berkat kekompakan pemangku kepentingan TPID dan dukungan semua mitra pengendalian inflasi Banyuwangi selama 2023 bisa kami jaga," katanya.

Baca juga: Pemkab Banyuwangi terima insentif kinerja Rp12,29 miliar dari Kemenkeu

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024