Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso mengatakan, memimpin lembaga seperti DPR RI lebih sulit dari memimpin institusi negara lainnya.
"Menjadi pimpinan DPR RI memerlukan seni dan kepiawaian tersendiri karena DPR RI tidak seperti lembaga lainnya yang bisa memutuskan dan dijalankan oleh bawahannya. Jadi orang yang lolos ujian di DPR RI, akan teruji bila bertugas di tempat lain," kata Priyo di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.
Ia menyebutkan, kalau di institusi lain, seperti eksekutif, pimpinan memutuskan maka semua harus menjalankan keputusan itu.
"Di DPR RI tidak demikian. Karena, kami di pimpinan tidak memiliki kewenangan demikian, ada fraksi, komisi maupun anggota-anggota yang memutuskan. Kami tidak bisa mengatur semua itu dan oleh karena itu perlu kepiawaian tersendiri agar apa yang diputuskan bisa berjalan sesuai tujuannya," kata Priyo.
Namun, kepiawaian tersebut tetap memiliki kendala dalam menjalankan tugas sebagai pimpinan DPR RI maupun sebagai anggota, yakni keterbatasan tenaga dan staf ahli.
Di eksekutif atau instansi lain, ujar politisi Golkar itu, jumlah staf dan tenaga ahli melebihi yang dimiliki seorang pimpinan atau anggota DPR RI.
Pimpinan DPR RI, contoh dia, saat ini hanya memiliki staf ahli sebanyak 4-5 orang, tidak sebanding dengan staf ahli yang dimiliki oleh eksekutif maupun lembaga-lembaga lainnya.
"Kita sebenarnya sejajar dengan presiden, tapi lihat saja presiden punya perangkat yang sangat lengkap, tidak sebanding dengan kami yang hanya memiliki staf ahli 4-5 orang saja. Jangankan dibandingkan dengan presiden, jumlah staf ahli menteri saja jauh lebih banyak daripada pimpinan DPR RI," ujar Priyo.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013