Ini merupakan turnamen terakhir saya
New York (ANTARA News) - James Blake mengumumkan akan mundur dari dunia tenis setelah mengikuti turnamen Amerika Serikat Terbuka.

Petenis berusia 33 tahun dari Amerika itu menyatakan dalam temu pers di Flushing Meadows, Senin, ia akan mengikuti turnamen itu tapi sudah tiba saatnya untuk mundur, demikian seperti yang dilaporkan Reuters.

"Saya sudah berkelana di dunia tenis selama 14 tahun dan amat menyukai tiap menit dari pertandingan saya di lapangan. Rasanya saya sudah tidak dapat lagi menuai karir yang lebih baik."

"Saya merasa takjub karena dapat melakukannya selama ini. Saya sudah menjalani operasi kaki beberapa tahun lalu. Kalau itu yang membuat saya harus mundur, tentu saya kecewa. Tapi saya dapat melanjutkan karir saya setelah itu dan beberapa waktu lalu saya dapat mengalahkan petenis urutan 20 besar dunia," katanya.

Blake, kini berada di urutan 100 dunia, melawan pemain dari Kroasia Ivo Karlovic pada putaran pertama AS Terbuka yang berlangsung mulai 26 Agustus hingga 9 September.

Sebagai salah seorang petenis yang amat dihormati di sirkuit, Blake pada awalnya terinspirasi kata-kata Arthur Ashe ketika berbicara di depan sekelompok pemain muda dalam acara klinik tenis di Harlem.

Ia beralih ke kancah tenis profesional pada 1999 setelah kuliah di Harvard University, tapi mengalami beberapa masalah dengan kesehatannya.

Ia didiagnosis mengidap tulang belakang bengkok saat kanak-kanak dan pernah mengalami patah leher dalam kecelakaan di Roma pada 2004. Pada tahun yang sama ayahnya meninggal, tapi ia mengatakan pengalamannya itu membuatnya semakin bersemangat dalam menekuni tenis, selain mendapatkan banyak uang serta berkeliling ke berbagai kota dunia.

"Saya kira ketika itu saya mengalami tragedi besar dalam hidup saya. Tapi saya merasa mengalami banyak keberuntungan hingga saat ini. Apalagi karir saya nyaris berakhir dua kali pada 2004. Leher saya pernah patah dan nyaris mengakhiri hidup saya," katanya.

"Ketika saya melewati masalah itu dan dapat bangkit lagi dalam beberapa bulan, saya mengetahui betapa beruntungnya saya. Tapi tahun itu juga merupakan tahun kematian ayah saya dan hal itu berpengaruh pada saya secara fisik dan mental," katanya.

"Tapi saya berhasil mengatasi semua itu. Saya merasa amat beruntung karena dapat bermain lagi dan berada di berbagai kota untuk bertanding," katanya.

Selama menekuni karirnya, Blake sudah memenangi 10 gelar ATP dan pernah berada di urutan tertinggi, keempat dunia, pada 2006.

Ia maju ke perempat final dalam tiga turnamen grand slam dan merupakan pemain kunci dalam tim Amerika Serikat ketika memenangi Piala Davis pada 2007.


Penerjemah: A.R. Loebis

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013