Kami tidak dapat berbuat banyak karena api dengan cepat menjalar ke seluruh penjuru pasar...

Cianjur (ANTARA News)- Ratusan pedagang di Pasar Induk Cianjur, Jabar, kehilangan tempat berdagang karena pasar tempat mereka mencari nafkah sehari-hari ludes diamuk si jago merah.

Hingga pagi ini, Selasa, belum ada laporan resmi perihal korban jiwa akibat kebakaran yang meluluh lantahkan ribuan kios yang terdapat di pasar tersebut. Namun kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Peristiwa kebakaran tersebut ungkap beberapa orang saksi mata pertamakali terlihat di atas kios kitab dilantai dua bangunan tersebut. Api dengan cepat menjalar ke sebagian besar bangunan pasar yang dibangun beberapa tahun yang lalu itu.

"Saya baru masuk ke dalam kios sekitar pukul 1.30 WIB, usai berbelanja barang dagangan petai dan jengkol dari Pasar Caringin Bandung. Karena cape saya sempat tertidur di dalam kios dan terbangun ketika mendengar beberapa kali suara letupan kecil di lantai atas," kata Sutisna (60) saksi mata.

Ketika mendegar suara letupan tersebut, dia dan sejumlah pedagang lainnya, berusaha mencari asal suara dan melihat api sudah menyala di salah satu kios di lantai dua.

Saat itu, dirinya dan pedagang lainnya tidak berani memadamkan api karena dengan cepat menjalar ke seluruh bagian pasar hingga lantai satu. Para pedagang hanya bisa menyelamatkan diri masing-masing karena takut tersambar api.

"Kami tidak dapat berbuat banyak karena api dengan cepat menjalar ke seluruh penjuru pasar, bahkan hingga ke lantai dasar. Kami tidak sempat membawa satu barangpun keluar dari dalam kios," ucapnya.

Sementara itu, Kapolres Cianjur, AKBP Dedy Kusuma Bakti, mengatakan, hingga saat ini pihaknya mencatat dari 2.645 kios yang ada di pasar tersebut, hanya 900 kios yang aktif.

Sedangkan penyebab kebakaran hingga saat ini belum bisa dipastikan karena api yang berkecamuk hingga pagi menjelang belum dapat dipadamkan enam unit pemadam kebakaran (damkar) yang diturunkan Badan Penangulangan Bencana Daerah Cianjur.

"Saya sudah telepon bupati untuk meminta tambahan damkar bantuan dari kabupaten terdekat. Melihat titik api yang menyebar di seluruh bangunan, membuat enam unit damkar tidak maksimal melakukan upaya pemadaman api," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013