Beijing (ANTARA) - China masih menjadi pusat manufaktur top dunia selama 14 tahun berturut-turut, demikian disampaikan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China.
Menurut Wakil Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi China Xin Guobin dalam konferensi pers, Jumat (19/1), perusahaan-perusahaan manufaktur besar di negara itu, yang masing-masing memiliki omzet bisnis utama tahunan minimal 20 juta yuan atau sekitar 2,8 juta dolar AS, mencatatkan output nilai tambah gabungan mereka meningkat 5 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada 2023.
Total output industri bernilai tambah meningkat 4,6 persen (yoy) pada 2023, kata xin, naik 1 poin persentase dari 2022.
Pada akhir November tahun lalu, masih menurut Xin, jumlah perusahaan industri besar mencapai 483.000, naik 32.000 dari jumlahnya pada akhir 2022.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024