Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR, Agung Laksono, mengatakan pihaknya telah menyampaikan kekecewaan rakyat Indonesia atas sikap Amerika Serikat (AS) mengenai serbuan Israel ke Lebanon yang menewaskan banyak warga sipil.
"Tadi pagi ada pejabat dari Kedubes AS yang datang ke rumah dan saya sampaikan kekecewaan rakyat Indonesia atas sikap AS yang tak mau menghentikan tindakan Israel di Lebanon," katanya kepada pers di DPR Rabu.
Menurut Agung, di mata rakyat Indonesia, AS dapat menghentikan agresi Israel di Lebanon. "Tapi AS sepertinya tak bisa mengendalikan Israel. Ini membuat rakyat kecewa pada AS," katanya.
Proses perdamaian lewat diplomasi di Timur Tengah harus didahulukan. "Mestinya proses damai bisa dilakukan. Di Aceh saja bisa. Pemerintah harus aktif ikut mengupayakan proses damai di Timur Tengah itu," katanya.
Agung mendesak Pemerintah untuk melakukan lobi ke Organisasi Konperensi Islam (OKI) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengupayakan tercapainya perdamaian di Timur Tengah.
Sementara itu, ketika ditanya adanya niat dari sejumlah sukarelawan kaum muslim Indonesia yang berjihad melawan Israel di Lebanon, Agung mengatakan sebaiknya hal itu tak perlu dilakukan karena situasinya masih membahayakan.
"Nanti kalau kena peluru nyasar bagaimana? Saya menghargai niat mereka, tapi sebaiknya diplomasi damai dulu yang harus diutamakan," kata Agung.
Serbuan Israel ke Lebanon terus berlangsung. Kecaman dari dunia internasional cukup gencar. Sekitar 20 ribu tentara Israel dikabarkan memasuki wilayah Lebanon, sementara jet-jet tempur terus memuntahkan granat untuk menggempur desa-desa di Lebanon yang diduga oleh Israel menjadi tempat persembunyian pasukan Hizbullah
Dalam penyerbuan di Desa Qana, 52 warga sipil tewas dan 30 di antaranya adalah anak-anak. Pihak Israel mengatakan kematian warga sipil itu bukan karena terkena bom, tapi karena penduduk tidak mau ke luar dari rumah mereka yang runtuh tujuh jam setelah penyerbuan udara. (*)
Copyright © ANTARA 2006