Jakarta (ANTARA) - Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Singapura mendatangi tempat-tempat yang ramai dikunjungi pekerja migran Indonesia (PMI) di negara itu untuk mensosialisasikan pemilihan umum (Pemilu) 2024.
"Jadi, biasanya kita rutin ke kantong-kantong masyarakat yang ada di Singapura yang paling ramai," kata Ketua PPLN Singapura Hanny kepada ANTARA di Jakarta, Jumat (19/1).
Hanny mengatakan bahwa 90 persen calon pemilih yang terdaftar di daftar pemilih tetap (DPT) di Singapura adalah PMI.
Oleh karena itu, untuk mensosialisasikan pemilu, PPLN mendatangi tempat-tempat yang ramai dikunjungi para PMI seperti ke sejumlah taman dan pusat-pusat kota dengan membagikan selebaran serta memberikan informasi terkait pemilu.
Sosialisasi tersebut dilakukan di tengah kendala terbatasnya ruang bagi WNI di Singapura untuk melakukan kegiatan politik.
"Singapura itu negara yang lumayan ketat untuk aturannya. Tidak memperbolehkan bahkan warga negaranya sendiri untuk berpolitik di tempat umum," kata Hanny.
Untuk itu, PPLN kerap melakukan kegiatan sosialisasi bersama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura.
"Jadi, kami kalau ke tempat sosialisasi kebanyakan sebagian besar dari sosialisasi itu dilakukan bersama KBRI Singapura. Jadi, insya Allah ada sedikit jaminan keamanan," kata Hanny lebih lanjut.
Selain melakukan sosialisasi secara langsung, PPLN Singapura juga mengadakan Klinik Pemilu Online dengan memanfaatkan media sosial yang mereka miliki.
"Jadi, kami mengundang siapa saja WNI yang telah terdaftar atau belum untuk ikut klinik tersebut. Kami juga menampung semua pertanyaan yang terkait dengan Pemilu," katanya.
Hanny mengatakan bahwa terdapat 106.515 orang yang termasuk di DPT di Singapura. Dari jumlah tersebut, para pemilih yang akan mengikuti pemungutan suara secara langsung pada 11 Februari akan terbagi ke dalam 60 TPS fisik.
Baca juga: Bahlil yakinkan investor Singapura, Pemilu tak ganggu iklim investasi
Baca juga: Jubir Wapres: Presiden Singapura memperhatikan perkembangan Pemilu RI
Pewarta: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024