Jakarta (ANTARA News) - Terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) membuat beberapa masyarakat menahan diri untuk menukar dolar mereka.
Di beberapa tempat penukaran uang (money changer) di Jakarta, aktivitas penukaran uang dari dolar AS ke rupiah cenderung belum ada peningkatan.
"Belum ada peningkatan signifikan orang yang jual dolar sejak ada kenaikan nilai dolar," kata pegawai Indo Money Changer di Jalan K.H Agus Salim, Senin.
Hal yang sama juga terjadi di dua tempat penukaran uang di Jalan Sabang; Taky Money Changer dan Emerald Money Changer.
Tony, salah seorang yang melakukan penukaran di Emerald Money Changer mengatakan dirinya ingin menunggu saat yang tepat untuk melepas dolarnya.
"Hari ini saya liat-liat aja dulu, tahan aja dulu, tunggu nilainya benar-benar tinggi baru saya lepas," kata Tony yang hari itu membeli Ringgit Malaysia.
Berbeda dengan Tony, Rusli yang menukar uang di Indo Money Changer mengatakan tidak akan menukar dolarnya meski nilainya sedang tinggi-tingginya.
"Saya tidak akan menukar dolar saya hanya untuk dapat untung, ini saya tukar karena memang lagi butuh," kata Rusli yang menukar 100 dolar AS.
Harga beli valuta asing (valas) di ketiga tempat penukaran uang hari ini sebesar Rp11.050, sedangkan harga jual Rp11.260.
"Tapi itu berlaku untuk kelipatan 100 dolar AS, kalau tukarnya di bawah itu, kami cuma bisa hargai Rp7.000 satu dolarnya," kata Fauzi.
Menurut para pegawai di tempat penukaran uang, peningkatan nilai dolar AS di tempat penukaran uang sudah terjadi sejak sebelum lebaran yang mencapai Rp10.000 dan setelah lebaran naik lagi menjadi kisaran Rp11.000.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013