Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Gerindra Martin Hutabarat menilai Prabowo Subianto (Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra) dan Joko Widodo (Gubernur DKI Jakarta) bisa menjadi pasangan calon presiden-calon wakil presiden yang ideal pada pemilihan presiden 2014. Apa alasannya?
"Prabowo - Jokowi ini menjadi pasangan yang sangat pas. Ini pasangan capres ideal," kata Ketua DPP Partai Gerindra Martin Hutabarat pada diskusi Pilar Negara di MPR Senayan Jakarta, Senin.
Diskusi yang bertema "Mewaspadai potensi instabilitas di tahun politik (jelang Pemilu 2014)" menghadirkan nara sumber anggota MPR Irgan Chairul Mahfiz, Martin Hutabarat dan pakar psikologi politik UI Hamdi Muluk.
Lebih lanjut Martin menjelaskan dari berbagai hasil survei menempatkan Jokowi dan Prabowo pada posisi pertama dan kedua.
"Kalau melihat hasil survei ini, maka keduanya, Prabowo - Jokokwi bisa menjadi pasangan paling kuat," kata Martin.
Martin juga menjelaskan antara kedua tokoh ini (Prabowo-Jokowi) memiliki hubungan yang harmonis. Karena itu, tambahnya, diantara keduanya tidak ada potensi konflik.
Menurut Martin, keduanya tidak ada celah munculnya potensi konflik, jadi tak perlu dikhawatirkan.
Martin menjelaskan konflik bisa terjadi karena adanya capres-cawapres yang maju mempunyai tingkat perbedaan yang tajam, atau memiliki tingkat perseteruan yang tajam.
"Jika antara pasangan capres yang ada memiliki elektabilitas yang sama-sama tinggi, dan sama-sama kuatnya, maka ada potensi konflik," kata Martin.
Sementara tambah Martin, jika berpedoman pada hasil-hasil survei calon yang kuat hanyalah Prabowo dan Jokowi.
"Antara Prabowo dan Jokowi ini tidak bersaing. Prediksi saya, nanti salah satu akan memberikan kesempatan. Atau kedua bergabung menjadi satu. Yang penting antara keduanya tidak ada persoalan," kata Martin.
Karena itu tambahnya tidak ada kekhawatiran akan munculnya potensi konflik antara keduanya. Menurut Martin, keduanya memiliki hubungan yang sangat akrab dan saling menghargai.
Pewarta: Jaka Suryo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013