Rusia mencatat adanya kesamaan antara laporan bahwa pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad telah menggunakan senjata kimia dengan intervensi militer Washington pada 2003 di Irak...
Moskow (ANTARA News) - Rusia mengingatkan Amerika Serikat (AS) untuk tidak mengulangi kesalahan masa lalu dengan mengatakan bahwa setiap setiap militer sepihak di Suriah akan berdampak buruk bagi situasi keamanan di Timur Tengah.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa peringatan tersebut merupakan respon kepada Amerika Serikat yang baru-baru ini membuka kemungkinan untuk melakukan serangan bersenjata ke Suriah, demikian dikatakan, di Moskow, Rabu.
Rusia mencatat adanya kesamaan antara laporan bahwa pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad telah menggunakan senjata kimia dengan intervensi militer Washington pada 2003 di Irak setelah adanya tuduhan dari pemerintahan Presiden George W. Bush bahwa pemimpin Irak Saddam Hussein mempunyai senjata pemusnah massal.
"Kami sekali lagi mengingatkan dengan keras kepada Amerika Serikat untuk tidak mengulangi kesalahan pada masa lalu dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat melanggar hukum internasional," tulis Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.
"Setiap tindakan militer sepihak tanpa persetujuan dari Perserikatan Bangsa-bangsa hanya akan menyebabkan situasi di Suriah semakin memburuk dan memperparah situasi keamanan di Timur Tengah yang saat ini sudah berbahaya," tulis kementerian Luar Negeri Rusia.
Moskow mengatakan bahwa setiap tindakan militer dapat menghambat usaha bersama Amerika Serikat bersama Rusia mengadakan konferensi internasional untuk mengakhiri perang saudara yang telah menewaskan lebih dari 100.000 orang.
"Ancaman penggunaan kekuatan militer kepada rezim Suriah akan mengirimkan pesan yang salah kepada kubu oposisi. Semua pendukung oposisi, yang mempunyai pengaruh terhadap mereka, harus segera berusaha menyatukan pendapat untuk kembali bernegosiasi," tulis Rusia.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama bertemu dengan penasihat keamanan pada Sabtu untuk membicarakan respon terhadap laporan dugaan penggunaan senjata kimia di Suiiah. Pasukan angkatan laut Amerika Serikat telah ditempatkan di laut Mediterania untuk bersiap jika perintah dari Washington datang.
Kubu oposisi Suriah menuduh pasukan Bashar telah melepaskan gas beracun yang menewaskan ratusan orang--bahkan salah satu laporan menyebut sebanyak 1.300 orang yang tewas--pada Rabu. Sementara kubu pemerintah mengatakan pada Minggu mengizinkan tim ahli dari PBB untuk mengunjungi tempat tersebut.
Rusia, yang mencurigai serangan tersebut dilakukan oleh gerilyawan oposisi, juga mengatakan pada Minggu bahwa menuduh satu pihak sebelum adanya kesimpulan dari tim investigasi PBB akan menjadi "kesalahan yang tragis". Demikian diberitakan Reuters.
(G005)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013