saat ini aplikasi ini hanya dapat digunakan di wilayah Kota Yogyakarta saja
Yogyakarta (ANTARA) - Perkumpulan "Pita Merah Jogja" (PMJ) meluncurkan aplikasi untuk memudahkan orang dengan HIV/AIDS di Kota Yogyakarta mengakses layanan kesehatan baik dalam situasi normal maupun saat terjadi bencana alam.
Koordinator PMJ Eva Dewa Masyitha di Yogyakarta, Kamis, mengatakan aplikasi yang diberi nama "Montov" (monitoring kesehatan orang dengan HIV/AIDS) menyediakan berbagai fitur yang berguna untuk memantau kondisi kesehatan para penderita HIV/AIDS.
"Aplikasi ini memberikan informasi kapan waktu yang tepat untuk melakukan pengecekan CD4, viral load, kapan mengambil obat dan kapan meminum obat," kata dia.
Eva menuturkan aplikasi yang dapat diunduh melalui Play Store secara gratis tersebut akan memberitahu secara otomatis kepada penggunanya, terkait waktu minum obat sesuai jadwal.
Pengembangan aplikasi itu, menurut dia, menjadi salah satu upaya PMJ membantu menjaga konsistensi penderita HIV/AIDS menjalankan terapi antiretroviral (ARV)-nya.
"Montov juga memiliki fitur pencatatan riwayat kesehatan. Fitur ini penting dalam memudahkan pengguna untuk melacak perubahan dan perbaikan dalam kondisi kesehatannya sepanjang waktu," kata dia.
Baca juga: "Tanya Marlo", aplikasi tempat menggali informasi seputar HIV/AIDS
Baca juga: Terakorp Indonesia hadirkan aplikasi teraMedik SIMRS
Selain memudahkan akses layanan kesehatan, kata dia, aplikasi tersebut mampu membuat orang dengan HIV/AIDS lebih tanggap bencana.
Melalui fitur yang disediakan, menurut dia, para pengguna aplikasi akan mendapatkan pesan serta informasi terkait bencana alam di sekitarnya.
"Bencana harus diantisipasi karena saat situasi bencana, layanan kesehatan biasanya harus jadi satu dengan korban bencana. Sementara teman-teman penderita HIV/AIDS harus minum obat setiap hari serta memantau kesehatan secara berkala tidak boleh putus," kata dia.
Menurut Eva, saat terjadi situasi bencana maupun dalam kondisi normal, aplikasi tersebut bakal memberikan informasi alamat Puskesmas, khususnya yang memiliki layanan perawatan dukungan dan pengobatan (PDP) HIV.
"Untuk saat ini aplikasi ini hanya dapat digunakan di wilayah Kota Yogyakarta saja. Kami masih akan mengembangkan fiturnya sesuai kebutuhan orang dengan HIV/AIDS," kata dia.
Baca juga: Pelayanan kesehatan di Yogyakarta dilarang tolak ODHA
Baca juga: KPA Yogyakarta akan gelar tes HIV gratis
Baca juga: Warga peduli AIDS terbentuk di 25 kelurahan Yogyakarta
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024