Denpasar (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan mayoritas wisatawan mancanegara memilih kawasan Ubud di Kabupaten Gianyar untuk menjadi destinasi wisata bulan madu selama berada di Bali.
"Mayoritas itu Ubud, selain itu Candidasa, termasuk Tulamben (di Kabupaten Karangasem) yang saya lihat, dan sebagian di kawasan Bali bagian Barat," kata Tjok Pemayun di Denpasar, Kamis.
Tjok Pemayun menyampaikan hal tersebut terkait dengan dinobatkannya Bali sebagai destinasi bulan madu terbaik di dunia untuk tahun 2024 yang dirilis Tripadvisor.
Peringkat destinasi terbaik untuk bulan madu ini diambil berdasarkan ulasan pengguna Tripadvisor selama 12 bulan.
Adapun daftar 10 destinasi bulan madu terbaik di dunia 2024 versi Tripadvisor yakni Bali; Hoi An, Vietnam; Maladewa; Republik Dominika; Mauritius; Khao Lak, Thailand; Jamaika; Santorini, Yunani; Pulau Zanzibar, Tanzania; dan Venesia, Italia.
Menurut Tjok Pemayun, dengan predikat Bali sebagai destinasi terbaik untuk wisata bulan madu, itu semakin menunjukkan bahwa Bali aman dan nyaman untuk dikunjungi wisatawan.
"Apalagi dengan film Julia Roberts, Eat Pray Love (yang proses syutingnya juga di Bali-red). Kalau yang sudah berpasangan dan ingin memperkuat cinta pasangannya, juga datanglah ke Bali," ujarnya.
Ia menambahkan, Bali pun menjadi lokasi favorit untuk melakukan sesi foto "prewedding" dan bahkan untuk melangsungkan pesta pernikahan, terutama wisatawan dari Korea dan India.
"Kalau (wisatawan) India, sekali wedding (menggelar pesta pernikahan) bisa blok satu hotel. Itu potensi yang sangat besar," ujarnya.
Dipercayanya Bali oleh wisman sebagai tempat untuk melangsungkan pernikahan bahkan bulan madu, dalam pandangan Tjok Pemayun karena fasilitas yang dimiliki Bali sangat lengkap dan fasilitas pelayanan yang baik.
"Sumber daya manusia yang juga mumpuni dan memiliki standar untuk meng-handle dan melayani wisatawan," katanya.
Baca juga: Pengembara digital, bekerja rasa wisata
Baca juga: Wisata edukasi menggugah minat pelancong domestik ke Bali
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024