Salah satu bentuk makna kemerdekaan saat ini bahwa setiap individu dan pemimpin bangsa diharapkan mampu mengembangkan paradigma baru sebagai penyelesai masalah, sehingga harkat, martabat dan kualitas SDM bangsa Indonesia sejajar dengan bangsa lain,"

Jakarta (ANTARA News) - Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-68, pada 17 Agustus 2013, hendaknya menjadikan masyarakat mampu mengembangkan paradigma baru berupa kemandirian bangsa agar mampu bersiang di era perdagangan bebas dunia saat ini, kata pengamat sosial di Jakarta, Sabtu.

"Salah satu bentuk makna kemerdekaan saat ini bahwa setiap individu dan pemimpin bangsa diharapkan mampu mengembangkan paradigma baru sebagai penyelesai masalah, sehingga harkat, martabat dan kualitas SDM bangsa Indonesia sejajar dengan bangsa lain," kata Sujarwo salah satu penulis buku buku "The God's initial Montirisme".

Menurut dia, paradigma baru dapat diterapkan seperti seseorang guru yang mendidik dan menanamkan ilmunya kepada siswanya secara tulus bisa dimaknai memiliki nasionalisme yang tinggi, sehingga pantas disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Begitupula dengan profesi lainnya.

"Artinya profesi apa pun dapat mewujudkan semangat nasionalisme dengan berbagai aktivitas sesuai dengan bidang dan profesinya masing-masing. Dalam konteks untuk mengisi kemerdekaan, maka setiap individu dituntut untuk menjadi problem solver sesuai dengan disiplin ilmu dan profesinya," katanya.

Untuk itu, kata Sujarwo, bahwa semangat untuk menjadi "problem solver" (penyelesai masalah) yang menjadi inti dari metodologi montirisme.

"Metodologi montirisme berisi konsep tentang rekayasa sosial (social engineering) yang bisa mengubah individu menjadi seorang pahlawan (super hero) bagi masyarakat, bangsa dan negaranya," katanya.

Metodologi montirisme tersebut ditemukan oleh Sujarwo, seorang mantan jurnalis yang telah melakukan observasi yang panjang, yaitu dengan pendekatan yang populer serta ilmiah, metodologi montirisme.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013