Itu kejahatan besar, kejahatan luar biasa, guru kok memalsukan ijazah, itu nggak nyambung,"
Surabaya (ANTARA News) - Mendikbud Mohammad Nuh menilai guru yang memalsukan ijazah untuk mengikuti Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG) itu merupakan kejahatan besar dan luar biasa.
"Itu kejahatan besar, kejahatan luar biasa, guru kok memalsukan ijazah, itu nggak nyambung," katanya di sela-sela peresmian kampus ketiga Widya Mandala (WM) di Pakuwon City (Laguna) Surabaya, Sabtu.
Didampingi Uskup Surabaya Mgr Vincentius Sutikno Wisaksono dan Rektor WM Drs Kuncoro Foe G.Dip.Sc PhD, ia menanggapi temuan Panitia PLPG Rayon 141 Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berupa 804 berkas pengajuan sertifikasi guru bermasalah.
"Guru yang memalsukan ijazah untuk ikut PLPG itu tidak pantas menjadi guru, karena itu sanksinya ya dia tidak boleh menjadi guru. Panitia PLPG harus berani mencoretnya sebagai peserta PLPG," katanya.
Mantan Rektor ITS Surabaya itu mengemukakan hal itu menanggapi temuan Panitia PLPG Rayon 141 Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tentang 804 berkas pengajuan sertifikasi guru yang bermasalah dengan temuan paling banyak dari Surabaya.
Dari hasil penelitian berkas hingga Senin (19/8), di Kota Surabaya tercatat 247 berkas yang sudah diteliti dari 2.050 peserta, sedangkan secara total ada 804 berkas dari belasan ribu berkas yang perlu diklarifikasi.
Berkas bermasalah ini kebanyakan adalah guru tidak tetap (GTT) yang bersikeras mengikuti sertifikasi, padahal sesuai ketentuan tidak diperkenankan.
"Ada juga ijazah yang mencurigakan atau diduga palsu. Dugaan palsu itu muncul setelah melihat stempel, tanda tangan dan form ijazah yang tidak sesuai dengan ijazah asli," kata Ketua PLPG Rayon 141 Unesa, Alimufi Arief.
Ijazah yang diduga palsu itu akan dikirimkan ke universitas yang bersangkutan untuk pengecekan. Mereka yang akan memastikan apakah mereka yang mengeluarkan atau tidak. Kalau ternyata tidak, mereka akan menginformasikan bahwa yang bersangkutan bukan alumninya.
Setelah itu, panitia PLPG Unesa akan melakukan klarifikasi dengan memanggil pemiliknya, bersamaan pemanggilan pemilik berkas bermasalah lain seperti GTT. Jika terbukti palsu akan dicoret.
Dalam PLPG 2013 tahap awal, Panitia PLPG Unesa menemukan 13 ijazah palsu yang mengatasnamakan dua perguruan tinggi swasta di Surabaya. Untuk PLPG 2013 tahap berikutnya diikuti 11.096 peserta dari 25 provinsi dan 54 bidang studi.
(E011/I007)
Pewarta: Edy M. Ya`kub
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013