"Para tentara memasuki terowongan-terowongan teroris dan melihat bahan-bahan kimia. Dalam beberapa kasus, tentara mengalami sesak nafas ketika memasuki Jobar," kata televisi pemerintah mengutip "sumber berita".
"Ambulans-ambulans datang untuk menyelamatkan orang yang sesak nafas di Jobar," kata televisi pemerintah Suriah seperti dilansir Reuters.
Menurut televisi pemerintah Suriah, satu kesatuan tentara sedang bersiap-siap menyerbu daerah pinggiran yang menjadi markas pemberontak yang berjuang untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad itu.
Para aktivis Suriah menuduh pasukan Bashar melancarkan serangan gas syaraf di Jobar dan daerah-daerah pinggiran lainnya sebelum Rabu subuh, menewaskan antara 500 orang sampai 1.000 orang lebih.
Pemerintah Bashar membantah tuduhan itu dan sekutu utamanya, Rusia, menyatakan para petempur pemberontak mungkin telah melancarkan serangan terhadap diri mereka sendiri untuk memprovokasi tindakan internasional.
Sementara itu Wakil Tinggi PBB bagi Urusan Perlucutan Senjata Angela Kane tiba di Damaskus pada Sabtu untuk mendesak akses bagi pemeriksa PBB ke lokasi yang diduga menjadi tempat serangan senjata-senjata kimia.
Para pemeriksa PBB telah berada di Suriah untuk menyelidiki tuduhan-tuduhan yang telah dilontarkan beberapa bulan itu.
Sejauh ini pemerintah Bashar tidak mengatakan apakah pihaknya akan mengizinkan akses ke lokasi itu kendati sedang mendapat tekanan dari PBB serta negara-negara Barat, Arab Teluk dan Rusia.
Penerjemah: Rafaat Nurdin
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013