Beijing (ANTARA) - Biro Statistik Nasional (NBS) China merilis data terbaru soal produk domestik bruto (PDB) negara itu yang tumbuh 5,2 persen pada 2023.
PDB China tahun lalu mencapai 126,06 triliun yuan (sekitar Rp276,6 kuadriliun) pada 2023 dibanding PDB 2022 yang berada di angka 120.4724 triliun yuan, menurut data NBS.
Kepala NBS Kang Yi dalam konferensi pers pada Rabu mengatakan China berhasil mencapai target utama yang ditetapkan pada 2023, yaitu pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen dan pemulihan ekonomi meski mengalami tekanan eksternal dan kesulitan internal.
Dia juga mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi China masih menghadapi sejumlah kesulitan dan tantangan karena lingkungan eksternal berubah menjadi lebih kompleks dan memburuk serta meningkatnya ketidakpastian.
Pada kuartal keempat 2023, perekonomian China tumbuh 5,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) atau tumbuh 1 persen dibanding kuartal ketiga 2023.
NBS mencatat produk industri bernilai tambah yang menjadi indikator ekonomi penting China naik 4,6 persen yoy pada 2023.
Sedangkan investasi aset tetap naik 3 persen yoy pada 2023, sementara penjualan ritel barang konsumsi, yang juga menjadi indikator utama ekonomi China, naik 7,2 persen yoy.
Baca juga: Jubir: Pasar China adalah peluang, bukan risiko
Baca juga: Beijing akan bangun objek wisata terintegrasi ke Tembok Besar China
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024