Jakarta (ANTARA News) - Karyawan senior PT Jamsostek Yenno Munir mengusulkan, perlu segera diadakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Serikat Pekerja Jamsostek (SPJ) guna memilih pengurus pusat (PP) SPJ yang lebih profesional dalam memperjuangkan kesejahteraan karyawan. "Saya pikir tadinya konflik internal antara SPJ dan Dirut Jamsostek akan menguntungkan lembaga yakni promosi gratis di media massa. Tapi lama kelamaan kondisinya sudah tidak sehat atau keluar dari aturan yang ada," katanya menjawab pers, di Jakarta, Selasa. Kabag Marketing Support Kantor Wilayah Jamsostek III DKI Jakarta itu berpendapat, langkah yang diambil oleh PP SPJ yang menuntut pengunduran diri Dirut PT Jamsostek Iwan P Pontjowinoto karena alasan gaya kepemimpinan dinilai keluar dari aturan SPJ yang seharusnya SPJ memperjuangkan kesejahteraan pekerja. "SPJ ini kan bentuknya serikat, bertujuan untuk menampung aspirasi anggota, memperjuangkan kesejahteraan anggota. Seharusnya tugas PP SPJ adalah mengurusi kesejahteraan karyawan, bukan mengacak-acak apa yang bukan menjadi kewenangan SPJ terkait dengan tuntutan pergantian Dirut Jamsostek," ujar Yenno Munir. Menurut Wakil Ketua Ormas Komite Nasional Pemuda Demokrat (KNPD) DKI itu, jika kondisi konflik internal di Jamsostek itu terus berlanjut, maka nama baik SPJ sebagai organisasi pekerja akan dimanfaatkan oleh pihak ketiga. Karena itu, pihaknya mengimbau untuk segera dilaksanakan Munaslub sebagai solusi untuk mengakhiri konflik di tubuh Jamsostek dan kepengurusan SPJ dari tindakan yang kurang profesional. "Munaslub SP Jamsostek harus segera diadakan oleh usulan korwil-korwil SPJ dengan alasan kinerja kepengurusan PP SPJ yang ada sekarang ini sudah keluar dari AD/ART," ujarnya. Berkaitan dengan usulan Munaslub, sejumlah pengurus SPJ Wilayah III Jakarta, Wilayah I NAD dan Sumut, mulai menarik dukungan terhadap gerakan PP SPJ yang mengeluarkan mosi tidak percaya dan menuntut Dirut Jamsostek Iwan P Pontjowinoto mundur.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006