Peneliti Pusat Riset Politik BRIN Rosita Dewi mengatakan ada 15 kata Papua dalam dokumen visi misi pasangan calon nomor urut satu (paslon 1) Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar.
Visi misi khusus Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar untuk Papua adalah melalui pendekatan dialog dan pemberdayaan masyarakat untuk penyelesaian konflik, pembangunan hijau dan berkelanjutan, industrialisasi, mendorong ketahanan pangan, revitalisasi pelabuhan.
Kemudian melanjutkan pembangunan jalan trans Papua, pengaspalan lebih dari 1.700 kilometer jalan trans Papua, mengoptimalkan kolaborasi BUMN transportasi dan swasta untuk menurunkan biaya logistik, mengoptimalkan bandara Mozes Kilangin.
Rosita menuturkan bahwa pasangan calon nomor urut dua (paslon 2) Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming hanya menempatkan satu kata Papua di dalam dokumen visi misi mereka.
"Kata Papua hanya ada pada profil yang menjelaskan bagaimana jasa Prabowo Subianto dalam pembebasan sandera di Mapenduma," ujarnya.
Walaupun tidak menyebutkan langsung kata Papua, Rosita menilai ada keterkaitan program paslon nomor dua dalam melakukan sinergi pendekatan sejarah, budaya, kearifan lokal, dan sosial ekonomi di daerah-daerah yang rawan konflik serta rentan isu separatisme.
Pada pasangan calon nomor urut tiga (paslon 3) Ganjar Pranowo - Mahfud Md, BRIN melihat ada tiga kata Papua dalam dokumen visi misi termasuk pada daftar isi.
Kebijakan fiskal dan pembangunan asimetris untuk Papua adalah mengurangi kesenjangan ekonomi-sosial karena perbedaan dalam pertumbuhan, pengembangan, dan akses terhadap sumber daya antardaerah melalui retribusi sumber daya, investasi infrastruktur, insentif pajak.
Dukungan khusus untuk Papua dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, mengurangi kemiskinan, dan memperbaiki taraf hidup warga hingga yang paling membutuhkan.
Selain meneliti visi misi, kata Rosita, Pusat Riset Politik BRIN juga menyoroti strategi perdamaian untuk Papua dalam debat calon presiden.
Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar menyatakan masalah di Papua bukan hanya kekerasan, tetapi ketidakadilan.
Mereka menawarkan tiga solusi untuk mengatasi persoalan di Papua, yaitu penyelesaian hak asasi manusia (HAM) secara tuntas, mencegah pengulangan pelanggaran-pelanggaran HAM, dan melakukan dialog.
Sedangkan, pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming menilai akar persoalan di Papua adalah separatisme dan gerakan itu terjadi karena campur tangan pihak asing.
"Penekanan paslon 2 bagaimana campur tangan asing itu selalu ingin untuk disintegrasi Indonesia. Tawaran solusinya adalah menegakkan hukum, memperkuat aparat-aparat di situ, dan mempercepat pembangunan ekonomi, serta melanjutkan program-program dari Presiden Jokowi," papar Rosita.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024