Jakarta (ANTARA News) - Indonesia kembali mendesak Israel dan Lebanon untuk segera melakukan gencatan senjata, dan segera menyelesaikan konflik itu dengan damai. "Yang penting adalah bagaimana gencatan senjata itu diwujudkan," kata Menko Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Widodo Adi Sucipto, usai membuka seminar komunikasi politik di Jakarta, Selasa. Selain itu, tambah dia, gencatan senjata tersebut juga harus diawasi sehingga proses pemeliharaan perdamaian di kawasan itu dapat diwujudkan pula. Indonesia, kata Widodo, siap untuk membantu proses perdamaian di kawasan Timur Tengah di bawah payung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). "Kita siap. Secara prinsip kita siap untuk membantu, termasuk untuk mengirimkan pasukan pemeliharaan perdamaian ke Lebanon di bawah bendera PBB," katanya. Tetapi yang jelas, adalah bagaimana gencatan senjata itu dapat segera diwujudkan agar jumlah korban dapat ditekan dan perdamaian pun terwujud. Menyikapi agresi Israel ke Lebanon, Indonesia telah komit untuk mengirimkan satu batalyon pasukan perdamaian ke Lebanon berdasar hasil resolusi PBB. Satu batalyon yang akan dikirim ke Lebanon itu terdiri atas tiga kompi infanteri Kostrad dan satu kompi Marinir disertai sejumlah kendaraan taktis (rantis) seperti panser dan truk. Sejumlah truk dan kendaraan rantis lainnya kini telah disiapkan, di `sulap` menjadi kendaraan PBB dengan cat putih yang pengerjaannya dilakukan oleh Paldam Jaya. Kendaraan-kendaraan rantis itu kini diinapkan di Batalyon Kavaleri 7/Kostrad di Cijantung.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006