Investasi ini diharapkan dapat membantu SolarKita menyediakan PLTS atap untuk lebih dari 200 rumah tangga...

Jakarta (ANTARA) - Schneider Electric Energy Access Asia (SEEAA) mengumumkan investasinya di SolarKita, perusahaan energi terbarukan di tanah air guna mendukung percepatan implementasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di Indonesia.

President of Schneider Electric Energy Access Gilles Vermot Desroches dalam keterangannya di Jakarta, Rabu menyebutkan upaya tersebut diharapkan dapat mempercepat implementasi PLTS atap untuk segmen residensial dan rumah tangga.

"Investasi ini diharapkan dapat membantu SolarKita menyediakan PLTS atap untuk lebih dari 200 rumah tangga dan menghindari potensi emisi karbon hingga 1.000 ton per tahun," katanya.

Indonesia, tambahnya, memiliki target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025, dimana energi surya dipercaya dapat menjadi tulang punggung sistem energi bersih di Indonesia.

Dengan potensi diperkirakan mencapai lebih dari 3.200 GW, menurut dia, energi surya dapat menjadi pendorong tercapainya Net Zero Emission (NZE) dengan kontribusi sebesar 61 persen dari total sumber listrik pada tahun 2060.

Adapun sektor residensial memiliki peranan signifikan dalam penyerapan PLTS atap dimana potensi pasar di sejumlah kota besar Indonesia seperti Jabodetabek, Surabaya, Jawa Tengah dan Bali diyakini dapat mencapai 34 GW hingga 116 GW.

"Kami sangat gembira dengan investasi kedua di Indonesia dalam mendukung percepatan aksesibilitas solusi-solusi energi terbarukan bagi sektor komersil dan residensial," ujarnya.

Sementara itu CEO SolarKita Amarangga Lubis menyatakan pendanaan yang diterima tersebut terutama ditujukan untuk memperbaiki struktur biaya, meningkatkan kualitas produk dan layanan, meningkatkan penetrasi di pasar residensial, dan mengembangkan teknologi.

"Kami memiliki harapan dapat berkontribusi pada pertumbuhan industri tenaga surya di Indonesia dan membantu pemerintah untuk mencapai target bauran Energi Terbarukan," katanya.

Saat ini, tambahnya, Solarkita telah memasang sistem panel surya ke lebih dari 100 klien di segmen residensial dan komersial.

Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Roberto Rossi menyatakan melalui impact investment ini, diharapkan dapat membantu clean energy startup Indonesia dalam pengembangan dan penyempurnaan solusi dan teknologi yang inovatif, terjangkau dan andal bagi masyarakat dan bisnis di Indonesia.

"Harapannya solusi ini dapat lebih cepat terserap di pasar sehingga target NZE Indonesia pada 2060 mendatang dapat tercapai," katanya.

Baca juga: PLN UP3 Tobelo rakor bahas percepat rencana Pembangunan PLTS
Baca juga: Pemerintah targetkan PLTS 50 MW pasok IKN pada 2024

Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024